DPR Tolak Penggunaan Cadangan APBN
Untuk Talangi Likuiditas Perbankan
Selasa, 25 November 2008 – 18:28 WIB
Selain itu, mantan aktifis mahasiswa 1998 itu juga berharap agar pemerintah bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) segera menentukan produk unggulan yang akan dijadikan sebagai andalan ekspor dalam tahun 2009 mendatang.
Sementara itu, Wakil Ketua Panitia Anggaran DPR, Harry Aziz Azhar, mempertanyakan pernyataan pemerintah yang menegaskan bahwa fondamental ekonomi Indonesia cukup kuat dalam menghadapi krisis finansial dunia.
"Pernyataan tersebut bertentangan dengan prilaku pemerintah yang sudah mewacanakan perlunya APBN Perubahan 2009. Januari 2009 saja belum masuk, koq sudah mewacanakan tentang perlunya APBN-P 2009," ujar Harry dari Fraksi Partai Golkar itu.
Dia juga merasa risih ketika pemerintah merencanakan dana cadangan APBN RP100 triliun yang diperuntukan bagi program likuiditas perbankan. "Untuk satu soal ini saya sependapat dengan Rama. Kenapa dana itu tidak diperuntukan bagi perluasan pasar domestik dan penguatan sektor perkebunan dan pertanian?," tegasnya.
JAKARTA - Tiga anggota Fraksi DPR RI, masing-masing Rama Pratama (FPKS), Hasto Kristiyanto (FPDIP) dan Harry Azhar Aziz (FP Golkar) secara tegas
BERITA TERKAIT
- Efek PPN 12 Persen, 3 Jenis Kredit Perbankan Ini Bakal Naik
- BPS Catat Inflasi Desember 2024 Dipengaruhi Harga Kebutuhan Pokok
- Strategi BNI Perkuat Bisnis Konsumer & Korporasi untuk Perekonomian Sepanjang 2024
- Menko Airlangga Ungkap Program Belanja Murah Akhir Tahun Cetak Transaksi Rp 71,5 Triliun
- Tolong Disimak, Perbankan Diminta Blokir 8.500 Rekening Judi Online
- Jangan Kaget, Simak Perincian Harga Terbaru Pertamax dan Dexlite