DPR Tunda Pengambilan Keputusan Tingkat Satu Atas RUU Ormas
jpnn.com, JAKARTA - Rapat pembahasan Perppu Ormas dengan agenda pengambilan keputusan tingkat pertama atau pandangan mini fraksi antara Komisi II DPR dan pemerintah, Jumat (20/10) akhirnya ditunda. Rapat yang dihadiri Menkumham Yasonna Laoly dan Mendagri Tjahjo Kumolo ditunda atas permintaan sejumlah fraksi di Komisi II DPR.
Ketua Komisi II DPR Zainudin Amali mengatakan, para ketua kelompok fraksi (kapoksi) sebelumnya sudah menggelar sejumlah rapat. Komisi yang membidangi pemerintahan dan dalam negeri ini itu menginginkan pengambilan keputusan tingkat satu bisa dilakukan secara musyawarah dan mufakat.
“Semaksimal mungkin musyawarah itu bisa mencapai kata mufakat, begitu juga dengan pemerintah yang insyaallah bermufakat,” kata Amali yang memimpin rapat di ruang Komisi II DPR, Jumat (20/10).
Setelah rapat-rapat itu, kata Amali, ada beberapa usulan dari sejumlah fraksi. Ada yang meminta ingin konsolidasi karena berkaitan dengan pengambilan keputusan di paripurna.
Ada yang usul selesaikan di Komisi II DPR, sehingga nanti tinggal melaporkan di paripurna saja. Kemudian, ada beberapa fraksi yang minta waktu berkonsultasi dengan pimpinan partai.
Jadi, kata Amali, dari meja pimpinan mengusulkan raker dilanjutkan Senin (23/10) pukul 10.00. Sehingga siang atau sore sudah melakukan rapat badan musyawarah (bamus) agar pelaporan ke paripurna tidak terganggu. “Apakah dapat disetujui raker ini dimundurkan di raker hari Senin pukul 10?” tanya Amali. Peserta rapat pun setuju setelah mendengarkan pendapat dari pemerintah.
Tjahjo berpendapat, pada prinsipnya pemerintah sepakat raker diundur sampai Senin (23/10) nanti. “Dengan catatan tidak merubah agenda hari dan tanggal paripurna,” ujar Tjahjo.
Dia menghargai inisiatif pengunduran rapat yang datang dari pimpinan Komisi II lewat para kapoksi.(boy/jpnn)
Para ketua kelompok fraksi sebelumnya sudah menggelar sejumlah rapat dan ingin pengambilan keputusan tingkat satu dilakukan secara musyawarah dan mufakat
Redaktur & Reporter : Boy
- Kenaikan PPN 12 Persen, Marwan Cik Asan Mendukung karena Ada Perlindungan bagi Masyarakat Bawah
- Konflik Pulau Rempang, Mafirion DPR: BP Batam Jangan Lepas Tangan, PT. MEG Tak Punya Hak Berpatroli
- Menolak Lupa!: Pentingnya Pilkada Langsung Dalam Kehidupan Demokrasi Bangsa Indonesia
- Terungkap saat RDP di Komisi III, Anak Bos Toko Roti Pernah Bilang Kebal Hukum
- Seleksi PPPK 2024 Tahap 3 Bisa Selamatkan Honorer TMS, Jangan Ada PHK Massal
- Dirut Bank Mandiri Raih Best Financial Leader di Ajang CNBC Indonesia Award 2024, Darmadi Durianto: Membanggakan