DPR Wacanakan UU Perlindungan Data Pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais mengatakan, banyak keluhan yang disampaikan masyarakat terkait masalah data pribadi. Dia mencatat sedikitnya ada 32 undang-undang yang bersinggungan dengan data pribadi.
Hanafi mengatakan, semangatnya memang adalah upaya mengumpulkan dan mengakses data pribadi. Namun, yang kurang adalah semangat memberikan jaminan kemanana data pribadi.
"Oleh karena itu UU Perlindungan Data Pribadi harus ada," katanya dalam diskusi "Keamanan Data, Tanggung Jawab Siapa?" di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (10/3).
Dia menegaskan sejauh ini belum ada UU yang menjamin bahwa masyarakat betul-betul punya kontrol 100 persen terhadap data yang sudah diserahkan.
Kondisi ini tidak sama dengan negara lain yang sudah siap dengan perlindungan data pribadi.
"Kita tidak lagi bicara tentang hak aksesnya, tapi data protection yang harus dikedepankan," ungkap wakil ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Zudan Arif Fakhrullah mengatakan perlindungan data pribadi memang menjadi sesuatu yang penting.
"Karena negara perlu menjamin itu," tegasnya di kesempatan yang sama.
Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais mengatakan, sejauh ini belum ada UU yang menjamin masyarakat punya kontrol 100 persen terhadap data yang diserahkan
- Langkah Mendes Yandri Berhentikan TPP Dinilai Bukan karena Like and Dislike
- Pemenuhan Hak Pekerja Sritex Berproses, DPR Belum Perlu Bentuk Pansus
- DPR Sebut Ada Dugaan Pemalsuan Putusan dalam Perkara Alex Denni
- Legislator PKS Sebut Hak Pekerja PT Sritex Bisa Segera Dipenuhi
- DPR Bentuk Panja Usut Mafia Lahan di Batam, Pengamat: Panggil Menteri ATR/BPN
- Netty Prasetiyani DPR Ingatkan Pentingnya Ketahanan Keluarga Dalam Mencapai Indonesia Emas 2045