DPR Warning Pebisnis Penerbangan
Berkaca Musibah Sukhoi, Lebih Utamakan Keselamatan Penumpang
Senin, 14 Mei 2012 – 08:30 WIB
Kedua, SSJ100 juga didesain untuk bisa take off dan landing dalam segala cuaca apapun. Sehingga bisa menurunkan risiko kecelakaan dan efisiensi itu tadi ditambah ruang kabin yang luas dan lega bagi penumpang. Jarak antara kursi yang luas namun tetap menampung penumpang yang banyak membuat pesawat ini ekonomis sekali untuk penerbangan bisnis.
Terakhir SSJ100 terbukti menurunkan 10 persen biaya operasional dari semua sisi, baik bahan bakar, pemeliharaan, dan sebagainya. Ditambah, teknologi menyimpan energi pada semua lampu baik di kabin dan ruang penumpang membuat biaya pemeliharaan listrik berkurang.
Menanggapi hal itu, pemerhati industri penerbangan, Alvin Lie mengatakan, pesawat komersial Rusia dan China itu kualitasnya hampir sama. Jika dibandingkan dengan pesawat buatan Amerika dan Eropa, beberapa sistemnya bahkan lebih baik. “Buatan mana saja asal sudah mempunyai sertifikasi dari Eropa dan Amerika berarti layak terbang,” ujarnya.
Sukhoi yang dibangun sejak 1939, dikenal sebagai pesawat militer. Berbagai varian pesawat tempur digunakan oleh lebih dari 20 negara. Indonesia termasuk pemakai pesawat buatan Rusia itu, yakni jenis MK27 dan MK30. Rencananya, Indonesia tahun ini menambah satu skadron (16 pesawat tempur).
JAKARTA–Manisnya pasar bisnis transportasi udara di Indonesia kerap membuahkan persaingan sengit antara bos-bos maskapai penerbangan. Ditambah
BERITA TERKAIT
- Persaingan Ketat, Pilkada DKI Jakarta Berpeluang Dua Putaran
- Pilgub Jakarta 2024, Mas Pram – Bang Doel Menang Versi Quick Count, Taki R Parapat Bersyukur
- Jan Maringa Yakin YSK-Victory Dapat Mempercepat Pemerataan Pembangunan di Sulut
- Keluarkan 5 Seruan Sikapi Ketidakadilan di Pilkada, Bu Mega Ajak Rakyat Berani
- Bu Mega Bikin Pernyataan soal Pilkada, Isinya Singgung Praktik Lancung Pengerahan Aparat Negara
- PDIP Sebut Ade-Asep Menang di Quick Count Pilbub Bekasi