DPR Yakin Kejaksaan Agung Tak Akan Kalah Oleh Perlawanan Koruptor

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RIl, Ahmad Ali, mendukung Kejaksaan Agung (Kejagung) memburu kasus dugaan tindak pidana korupsi yang merugikan negara hingga triliunan rupiah seperti kasus korupsi di PT Asuransi Jiwasraya (Persero), PT Asabri (Persero), hingga Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).
Ahmad Ali juga menyakini Kejagung pasti menang menghadapi perlawanan koruptor dengan konsisten pada integritas penegakan hukum.
"Apresiasi terus berbenah kemudian menjadikan kejaksaan harapan masyarakat untuk beri keadilan untuk masyarakat. Ini suatu berita bagus dan berharap Kejagung tidak berpuas diri dengan itu," ucap pemilik sapaan akrab Mad Ali itu kepada wartawan, Kamis (4/11).
Ia juga menyatakan, upaya pemberantasan korupsi harus dilakukan secara bersama-sama dan tidak bisa hanya dilakukan oleh Kejagung seorang diri.
Menurutnya, Kejagung harus terus bekerja sama dengan institusi penegak hukum lain seperti KPK dan Polri
"Permasalahan negeri ini tidak bisa diselesaikan oleh satu kelompok, tidak bicara ego sektoral. Ini [pemberantasan korupsi] kerja berbarengan menyelesaikan permasalahan bangsa. Kita tidak bisa menutup lain institusi lain seperti KPK," ucap Mad Ali.
"Hari ini semua institusi KPK, Polri, dan Kejagung sedang berbenah diri kita harap ke depan semakin baik dan semakin bersinergi," sambungnya.
Mad Ali menambahkan, Kejagung tidak boleh takut menghadapi potensi serangan balik yang dilakukan koruptor dalam menangani kasus korupsi yang merugikan negara dalam jumlah besar.
Kejagung pasti menang menghadapi perlawanan koruptor dengan konsisten pada integritas penegakan hukum
- Kejagung Sebut Kerugian Korupsi BBM Rp 193,7 Triliun, MAKI: Perhitungan Masuk Akal
- Kejagung Diminta Masukkan Kerugian Masyarakat dalam Kasus Minyak Mentah
- Pimpinan DPD Minta Kejagung Jangan Gentar Hadapi Koruptor
- Oplosan Blending
- Ahmad Ali Mangkir dari Panggilan KPK terkait Kasus TPPU Rita Widyasari
- Sahroni Minta Penyerangan Polres Tarakan oleh Oknum TNI Diusut Transparan