DPRD Depok Desak KemenPU Hentikan Pembangunan Tol

Perjuangkan Aspirasi Warga Perumahaan Mewah

DPRD Depok Desak KemenPU Hentikan Pembangunan Tol
Ilustrasi. Foto: dok jpnn

Dalam perencanaan optimalisasi rute tol tahun 2009, ada pembelokan rute ke arah selatan, melintasi jalur pipa gas yang ada di luar perumahan (menghindari Blok F). Rute itu kemudian dikembalikkan lagi ke sebelah utara jalur pipa gas.

”Perubahan rencana itu sudah melalui ekspos dengan warga perumahan, 6 Mei 2009. Selain warga, ekspos itu dihadiri juga oleh perwakilan Dirjen Bina Marga-Departemen Kementrian Pekerjaan Umum,” ungkapnya.

Setelah ekspos dilakukan, kata Awaludin, tidak ada kegiatan atau pemberitahuan lanjutan mengenai rencana pembangunan tol selama kurun waktu 2009-2014. Warga pun awalnya beranggapan, rencana tersebut sudah final, karena ada kata definitif dalam peta jalur tol yang disampaikan Kementrian PU saat ekspos. Akan tetapi, pada 21 Maret 2014, muncul undangan ekspos pengerjaan tol Cimanggis-Cibitung di kantor Kelurahan Harjamukti. 

Dia mengkhawatirkan pipa gas bisa meledak sewaktu-waktu, terlebih dengan adanya pengerjaan tol dengan alat berat. Warga Blok M perumahan dan pihak pengembang, ujarnya, menolak perubahan rencana tersebut.  ”Itu berarti mengarah ke cluster Blok M Perumahan Raffles Hills dan bangunan Stamford milik PT Gunungsubus Sentosa. Kami sama warga meminta agar rute berpedoman pada optimalisasi tahun 2009,” tuturnya.

Terpisah, saat dikonfirmasi INDOPOS, Pejabat Pembuat Komitmen Pengadaan Tanah Tol Cimanggis-Cibitung, Kemen PU, Nunu Nugraha tidak berhasil dihubungi. Bahkan, beberapa kali nomor ponselnya dihubungi selalu tidak dijawab. Sampai berita ini diturunkan jawaban akan penghentian pembangunan tol Cimanggis-Cibitung oleh DPRD Depok itu tak ditanggapi atau direspon. (cok/dil/jpnn)



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News