DPRD Desak Warnet & Game Online Dibatasi

jpnn.com - CILEGON - Warung internet (warnet) dan game online yang beroperasi di wilayah Kota Cilegon diusulkan untuk dibatasi jam operasionalnya. Klausul ini akan diusulkan sejumlah anggota DPRD Cilegon untuk dimuat dalam draf rancangan peraturan daerah (Raperda) tentang Penyelenggaraan Pos dan Telekomunikasi (Postel) di Kota Cilegon.

Ketua Pansus Raperda Penyelenggaraan Postel DPRD Cilegon, Sutopo Rahardjo, mengatakan, meski bisnis game online dan warnet menjamur di masyarakat, tetapi aturan teknis terkait masalah ini belum jelas. 

"Kami ingin memasukkan klausul pembatasan jam operasional mereka. Selama ini kami banyak mendapat pengaduan masayakat bahwa jam operasional warnet dan game online yang tidak terkontrol bisa mengganggu lingkungan sekitar," katanya, Sabtu (1/2). 

Tak hanya mengganggu lingkungan warga sekitar, lanjut Sutopo, berdasarkan temuannya di lapangan, sejumlah anak sekolah juga kerap menggunakan warnet dan game online sebagai tempat menongkrong saat jam sekolah. "Teknologi itu semestinya membuat penggunanya semakin cerdas. Tetapi bila disalahgunakan tentu berdampak negatif bagi penggunanya. Nah, kita ingin agar raperda ini menjangkau hal-hal seperti itu agar lebih bisa dirasakan manfaatnya buat masyarakat," ujar politisi Partai Golkar itu.

Sementara itu, Wakil Ketua Pansus Raperda Penyelenggaraan Postel DPRD Cilegon, Diana Karim, mengaku sependapat bila ada pembatasan jam operasional warnet dan game online agar tidak sampai beroperasi 24 jam. Bila perlu, katanya, anak sekolah dan anak di bawah umur tidak diperkenankan ke warnet dan game online selama jam sekolah. 

"Saya melihat fenomena ini cukup mengkhawatirkan, belum lagi kita tidak tahu konten apa saja yang diakses para pelajar selama di warnet," kata politisi Partai Demokrat ini. (ibm/del/ags)