DPRD Ingin Lindungi ODHA dengan Perda
jpnn.com - SURABAYA--DPRD Jatim sedang menggodok rancangan peraturan daerah (raperda) tentang HIV/AIDS. Namun, pembahasannya berjalan lambat.
Kali pertama digulirkan pada Maret 2016, hingga akhir tahun ini dewan belum selesai menyusun draf.
Anggota Komisi E DPRD Jatim Benjamin Kristianto menjelaskan, pihaknya kini baru sampai pada tahap menyusun daftar inventaris masalah (DIM).
DIM merupakan bahan penting dalam penyusunan naskah akademik yang menjadi cikal bakal perda.
Saat ini, kata Benjamin, kontrol untuk persebaran AIDS di Jatim sedikit lebih sulit. Sebab, banyak pusat prostitusi yang ditutup.
Otomatis, esek-esek akan menyebar di berbagai tempat secara sembunyi-sembunyi. ''Saya bukan mendukung lokalisasi, tapi ya begini adanya,'' ujarnya.
Kalau raperda rampung, kata Benjamin, orang dengan HIV/AIDS (ODHA) bisa lebih terlindungi. Khususnya di tempat kerja.
Jika seseorang positif HIV, perusahaan tempatnya bekerja tidak boleh sembarangan memecat.
SURABAYA--DPRD Jatim sedang menggodok rancangan peraturan daerah (raperda) tentang HIV/AIDS. Namun, pembahasannya berjalan lambat. Kali pertama digulirkan
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Puluhan Ribu Masyarakat Pekanbaru Penuhi Kampanye Akbar Agung-Markarius