DPRD Sumut Minta Pemerintah Pusat Jangan Tinggal Diam

DPRD Sumut Minta Pemerintah Pusat Jangan Tinggal Diam
Malindo Air saat mendarat di Bandara Silangit. Foto: pojoksatu

Penutupan rute Silangit-Jakarta (pulang-pergi) tersebut juga dibenarkan otoritas Bandara Silangit. Mulai Minggu kemarin, pesawat Garuda tidak lagi mendarat di Silangit sejak rute itu dibuka 2016. “Iya betul mulai hari ini,” kata M Irawan, Eksekutif General Manager Bandara Silangit.

Sempat tersiar kabar bahwa penutupan rute itu karena penurunan jumlah kunjungan ke Danau Toba. Namun hal tersebut dibantah. “Jadi ini terkait strategi bisnis mereka,” ungkapnya.

Memang hanya pesawat Garuda yang tidak lagi mendarat. Mereka menyerahkan pada Citilink dan Sriwijaya yang masih dalam satu grup.

Penumpang Silangit dalam dua tahun terakhir mengalami peningkatan. Data yang dihimpun, ada kenaikan 50 persen jumlah penumpang yang keluar masuk dari Silangit dari 2017.

Hingga saat ini, ada sejumlah maskapai yang melayani penerbangan domestik. Antara lain Srimijaya Air, Citilink, Batik Air dan Wings. Sedangkan untuk luar negeri, cuma dilayani Air Asia.

Silangit memang menjadi salah satu pintu masuk ke kawasan Danau Toba. Pemerintah juga sedang menggenjot pembangunan Bandara Sibisa di Toba Samosir. Kedua bandara ini jika rampung akan meningkatkan kunjungan wisatawan ke danau terbesar di Asia Tenggara tersebut. Baik turis domestik ataupun mancanegara. (prn)


DPRD Sumut meminta pemerintah pusat dan provinsi tidak tinggal diam terkait penutupan rute penerbangan menuju Bandara Silangit oleh Garuda dan Malindo Air.


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News