DPT Pilpres di Dua Provinsi Berkurang Dibanding Pileg
Sumbar Susut 10.914 Pemilih, Gorontalo 2.612 Pemilih

jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencatat adanya penurunan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) pemilihan presiden 2014 dari DPT pemilu legislatif April kemarin, di dua provinsi. Masing-masing di Provinsi Sumatera Barat dan Gorontalo.
Menurut Husni, di Provinsi Sumatera Barat pada pileg lalu tercatat jumlah DPT mencapai 3.622.465 pemilih. Dengan rincian pemilih perempuan 1.824.713 dan laki-laki 1.797.752.
Namun pada Pilpres, hasil rapat pleno menetapkan DPT untuk Sumbar berkurang menjadi 3.611.551 pemilih. Meliputi perempuan 1.822.460 dan laki-laki 1.789.091. Artinya terjadi penurunan hingga 10.914 pemilih.
"Setelah diperiksa (pengurangan terjadi) karena ada yang meninggal dunia, pindah domisili, data ganda dan beberapa sebab lain. Tapi yang paling dominan karena pindah domisili," ujar Ketua KPU, Husni Kamil Manik di Gedung KPU, Jakarta, Jumat (18/6).
Berkurangnya jumlah pemilih juga terjadi di Provinsi Gorontalo. Pada pileg April lalu KPU menetapkan DPT di provinsi tersebut mencapai 797.062 pemilih. Dengan rincian perempuan 400.260 dan laki-laki 397.362.
Namun pada pilpres ditetapkan DPT mencapai 794.450, dengan rincian pemilih perempuan 398.596 dan pemilih laki-laki 395.854. Artinya, terdapat penurunan jumlah pemilih hingga mencapai 2.612 pemilih.(gir/jpnn)
JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencatat adanya penurunan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) pemilihan presiden 2014 dari DPT pemilu legislatif
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 5 Berita Terpopuler: Tes PPPK Tahap Dua Dimulai, Honorer Kesulitan Cetak Kartu Ujian, Presiden Sampai Turun Tangan
- Astaga! Banyak Nama Terungkap dalam Sidang Dugaan Korupsi Mbak Ita
- Gaji sebagai Honorer Langsung Dihentikan, tetapi Bikin Senang
- Kasus Viral Ini Harus jadi Pelajaran Seluruh PPPK, Jangan Main-main
- Sidang Dakwaan Mbak Ita, Jaksa KPK Soroti Peran Suaminya sebagai Perantara
- Penyebab Utama Kartu Tes PPPK Tahap 2 Belum Bisa Dicetak, Jangan Panik ya