Dr Andreas Prasadja RPSGT, Mengobati Penyakit dengan Mengintip Tidur
Pasien Peragawati, Ruang Kerja Mirip Kamar Hotel
Sabtu, 19 November 2011 – 08:08 WIB
Salah satu dampak gangguan kesehatan tidur yang cukup fatal adalah kecelakaan lalu lintas. Dia menyatakan, berdasar catatan kepolisian selama arus mudik Lebaran lalu, terjadi ribuan kecelakaan. Nah, di antara jumlah tersebut, sekitar 8.000 kecelakaan terjadi karena pengendara mengantuk. "Sering juga dikatakan human eror," ujarnya.
Lulusan Sleep Medicine and Technology The University of Sydney itu menjelaskan, gangguan kesehatan tidur atau sleep disorder cukup beragam. Yang paling dominan dan dianggap remeh adalah sleep apnea atau berhentinya napas saat tidur. Gejala gangguan itu yang sangat lazim adalah mendengkur atau ngorok.
Menurut Andreas, mendengkur memang sangat remeh. Apalagi, yang bersangkutan tidak menyadari apakah dirinya masuk kategori pendengkur atau tidak. Seseorang baru tahu dirinya mendengkur ketika tidur dengan orang lain. "Misalnya, sudah berkeluarga atau anak-anak yang masih tidur dengan orang tuanya," katanya.
Pria yang menyelesaikan pendidikan dokter umum di Unika Atmajaya pada 2002 itu menuturkan, fenomena mendengkur cukup berbahaya. Sebab, ketika mendengkur, pernapasan seseorang terganggu. Selama mendengkur, perjalanan oksigen yang masuk ke tubuh bisa tersendat-sendat, bahkan bisa terhenti total untuk beberapa saat.
Kesehatan tidur tak jarang dianggap sepele oleh mayoritas warga Indonesia. Padahal, penyakit kronis, kecelakaan fatal, hingga sulit berkonsentrasi
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara