Dr Is Fatimah, Manfaatkan Lempung dan Kulit Manggis untuk Menangkap Sel Tenaga Surya
Ramah Lingkungan dan Murah, Dapat Bantu Para Backpacker
Minggu, 30 Oktober 2011 – 20:19 WIB
Dosen yang pernah mengenyam beberapa kali pendidikan tambahan di Australia dan Singapura itu menjelaskan, sebagai peneliti dirinya harus terus menggali hal baru. Terutama untuk menangani persoalan bahan-bahan penangkap sekaligus penyimpan tenaga surya yang kurang ramah lingkungan dan cenderung mahal tersebut.
Is pun lantas memutar otak. Dia juga berkali-kali mondar-mandir dari laboratorium Fakultas MIPA UII Jogjakarta ke perpustakaan kampus untuk mencari referensi bahan-bahan penangkap sel tenaga surya yang ramah lingkungan. Beberapa waktu kemudian, dia memutuskan menggunakan lempung (tanah liat) dan kulit buah manggis (Garcinia Magostana L.) sebagai media penangkap sekaligus penyimpan sel tenaga surya.
Untuk urusan mencari lempung, Is mengaku tidak takut kehabisan stok. Terutama lempung alam montmorillonite yang dia klaim cukup unggul dalam proyek ini. Dia menyebut potensi lempung jenis ini di Indonesia mencapai 380 juta ton. Paling banyak terdapat di Boyolali, Jateng dan Tasikmalaya, Jabar. Biasanya, lempung jenis ini digunakan untuk bahan baku kerajinan keramik.
Peraih predikat dosen teladan UII 2004 itu menuturkan, sebelum digunakan untuk alat penangkap sekaligus penyimpan sel surya, lempung harus dimodifikasi. Di antaranya, dipadukan dengan bahan titanium dioksida. "Pada dasarnya, yang menangkap sel surya itu titanium dioksida," katanya.
UPAYA mencari energi alternatif yang murah dan ramah lingkungan terus dilakukan para ahli. Dr Is Fatimah, dosen UII Jogjakarta, memanfaatkan lempung
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408