Dr Is Fatimah, Manfaatkan Lempung dan Kulit Manggis untuk Menangkap Sel Tenaga Surya
Ramah Lingkungan dan Murah, Dapat Bantu Para Backpacker
Minggu, 30 Oktober 2011 – 20:19 WIB

SANTAI : Dr Is Fatimah di ruang kerjanya di laboratorium Fakultas MIPA Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Foto: LOreal Indonesia for Jawa Pos.
Lalu apa peran lempung tadi? Is menuturkan, lempung berperan sebagai sarana memperluas jangkauan penangkapan dan penyimpanan sel surya. Dia lantas membuat analogi sederhana. Yakni, sama-sama menadah air di air terjun yang sama, orang yang menggunakan ember akan lebih banyak mendapatkan air daripada orang yang menggunakan gelas.
"Kira-kira seperti itu. Semakin lebar daya tangkapnya, sel surya yang tersimpan semakin banyak," ujar perempuan yang tiga kali meraih penghargaan dosen terproduktif menulis karya ilmiah se-UII itu.
Setelah mengupas peran lempung, Is menjelaskan kulit manggis. Untuk ketersediaan kulit manggis, Is tidak khawatir. Sebagai negara tropis, Indonesia cocok sekali untuk menanam buah dengan rasa manis asam itu. Dia menuturkan, sebelum digunakan, kulit manggis perlu diekstrak untuk diambil pigmen warnanya.
Pigmen kulit manggis yang sudah diekstrak ini bakal memperkuat peran lempung dan titanium dioksida dalam menangkap dan menyimpan sel surya. Sistem kerja ekstrak kulit manggis dalam menyerap sel surya persis dengan proses fotosintesis. Pancaran sinar matahari diserap untuk membantu tanaman memasak makanannya sendiri.
UPAYA mencari energi alternatif yang murah dan ramah lingkungan terus dilakukan para ahli. Dr Is Fatimah, dosen UII Jogjakarta, memanfaatkan lempung
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu