Dr Reisa Jelaskan Manfaat dan Waktu Tepat Bagi Penyintas Bisa Vaksinasi
jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 dr. Reisa Broto Asmoro menyebut vaksinasi ialah cara terbaik bagi masyarakat terlindungi dari kemungkinan dirawat ketika terpapar Covid-19.
Dia pun menyebut vaksin yang digunakan di Indonesia seperti Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer, maupun vaksin yang diproduksi oleh Bio Farma, terjamin dari sisi kesehatan hingga keagamaan.
Bahkan, kata kontestan Puteri Indonesia 2011 itu, vaksin yang digunakan di Indonesia bisa melawan varian delta yang memiliki daya tular lebih cepat.
"Jadi, semua vaksin yang disediakan pemerintah Indonesia adalah vaksin yang aman, bermutu, dan berkhasiat, dan disarankan oleh MUI (Majelis Ulama Indonesia) untuk diterima oleh masyarakat," ungkap Reisa.
Dalam kesempatan tersebut, Reisa juga menjelaskan pertanyaan masyarakat tentang usia minimal anak bisa divaksin Covid-19.
Reisa menjelaskan, data uji klinis rekomendasi ahli dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan atas persetujuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengindikasikan bahwa vaksin akan bekerja efektif pada remaja usia 12 sampai 17 tahun.
"Jadi, tindakan vaksinasi harus berdasarkan sains dan pendapat para ahli, serahkan sesuatu pada ahlinya," sambung perwakilan Indonesia saat Miss International 2011 di Tiongkok itu.
Menurut penelitian, gejala yang timbul pada anak, remaja, dan anak muda lebih banyak ialah gejala ringan atau bahkan tidak bergejala sama sekali.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 dr Reisa Broto Asmoro menyebut vaksinasi ialah cara terbaik bagi masyarakat agar lebih terlindungi dari kemungkinan dirawat ketika terpapar Covid-19.
- Kasus Dengue Meningkat, Kemenkes dan Takeda Gencarkan Upaya Pencegahan
- Peran Pemda & Masyarakat Penting untuk Mencapai Nol Kematian Akibat Dengue 2030
- Angka Rabies di Bali Masih Tertinggi di Indonesia Meski Vaksinasi Sudah Dilakukan
- Sebagian Besar Kasus Hepatitis Tidak Terdiagnosis, Deteksi Dini Penting Dilakukan
- WHO Tak Mendukung Vaksinasi Massal untuk Lawan Cacar Monyet
- Cegah DBD Berulang Melalui Gerakan 3M Plus dan Vaksinasi