Dr Reisa: Masyarakat Indonesia Harus Bangga dengan Riset Internasional Ini
Laporan pantauan Satgas Penanganan Covid-19 telah menunjukkan sebagian besar masyarakat Indonesia tetap memakai masker, dan menjaga jarak saat masa liburan panjang 28 Oktober-1 November lalu.
Bahkan saat ini, disiplin mencuci tangan sudah tidak lepas dari kebiasaan sehari-hari masyarakat Indonesia.
Hal itu juga didukung hasil penelitian dari United Nation Children's Fund (UNICEF) dan Nielsen menunjukkan bahwa cuci tangan paling sering dipraktikkan masyarakat Indonesia.
"Sayangnya, 3M sendiri masih dipraktikkan secara terpisah. Kadang rajin mencuci tangan, tetapi kurang disiplin pakai masker dan lengah menjaga jarak," ujarnya.
"Yang bagus sih semuanya harus dilakukan secara bersamaan, satu paket satu kesatuan. Kalau dilakukan bersamaan maka risiko Covid-19 akan langsung turun drastis, dan penularannya bisa diturunkan sampai 0 persen."
Lalu keyakinan lain dari penelitian Ipsos menyebutkan, semangat tinggi dan upaya mencari juga menyediakan vaksin Covid-19.
Ada vaksin yang dikembangkan oleh Indonesia sendiri, ada yang kerja sama dengan negara-negara lain secara global dan multilateral.
Reisa meyakini vaksin yang akan digunakan pasti aman dan berkhasiat yang tinggi.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr Reisa Brotoasmoro mengatakan masyarakat Indonesia harusnya bangga dengan penanganan Covid-19 saat ini.
- Jangan Panik, Pasien Covid-19 Tanpa Gejala Bisa Isoman, Simak Tips dari Dr Reisa
- Satgas Covid-19 Tegaskan Pintu Masuk Indonesia Terus Diperketat Cegah Omicron
- Cegah Penyebaran Omicron, Ini Daftar 14 Negara yang Dilarang Masuk Indonesia
- Jelang PTM 100 Persen, Bu Retno Ungkap Pelanggaran Protokol Kesehatan di Sekolah
- Satgas Covid-19 Perketat Pintu Masuk di Batam Menyusul Temuan Tes PCR Palsu
- Satgas Covid-19 Minta Masyarakat Lakukan Hal ini Agar Terhindar dari Omicron