Dr Reisa Minta Masyarakat Tak Khawatirkan Vaksinasi
jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr Reisa Broto Asmoro meminta masyarakat tidak khawatir tentang vaksin yang sudah beredar saat ini, termasuk vaksin Covid-19 yang tengah diuji klinis.
Sebab, kata dia, apabila vaksin itu sudah melewati tahap uji klinis maka aspek kesehatannya sudah terjamin.
Hal itu disampaikan Reisa menanggapi banyaknya informasi hoaks terkait vaksin dalam diskusi virtual bertema Vaksin: Menjawab Mitos dan Menolak Hoax yang digelar Satgas Covid-19, Kamis (8/10).
"Membuat vaksin melewati penjagaan yang ketat dan regulasi yang panjang. Jadi benar-benar diuji keamanannya baru boleh dijual. Jadi tidak perlu khawatir lagi," kata Reisa.
Ia mengibaratkan vaksin seperti Kantor Imigrasi yang menjaga arus lalu lintas kuman yang masuk.
Reisa menerangkan hampir setiap hari tubuh manusia kemasukan ribuan kuman.
Oleh karena itu, vaksin memberitahukan kepada Kantor Imigrasi untuk menangkal kuman atau virus yang berbahaya sebelum masuk lebih jauh ke organ tubuh.
"Jadi ditangkap duluan sebelum masuk ke organ yang berbahaya. Ini kekebalan tubuh kita bisa mengalahkan. Kita sudah kebal. Kalaupun ada yang lolos penyakitnya tidak akan separah dilakukan vaksinasi. Vaksinasi merupakan salah satu cara kalau kita ingin produktif seperti dulu lagi," jelas dia.
Mengenai mitos vaksin berbahaya karena menyebabkan autisme, Reisa melihat hal itu sebagai kekeliruan.
Ia menerangkan sejarah mengenai mitos itu mengemuka, berangkat dari penelitian ahli medis Amerika Serikat Andrew Wakefield pada 1998.
Hasil penelitian Andrew, menurut Reisa, menyebutkan vaksin MMR (Measles, Mumps, and Rubella) mengakibatkan autisme.
"Ini sudah ditarik penelitiannya. Dia sudah ditindak secara profesional 2010, izin praktiknya enggak bisa dilakukan, bahkan jurnalnya sudah ditarik. Karena terbukti menyebarkan informasi yang salah. Itu efeknya luar biasa sampai hari ini takut vaksin itu menyebabkan autisme," jelas dia. (tan/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Satgas Penanganan Covid-19 dr Reisa mengingatkan vaksin yang beredar saat ini sudah melewati uji klinis yang ketat sehingga aman untuk manusia.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Kunjungi Kaltim, Delegasi Selangor Jalin Kolaborasi Regional untuk Pencegahan Dengue
- Kasus Dengue Meningkat, Kemenkes dan Takeda Gencarkan Upaya Pencegahan
- Peran Pemda & Masyarakat Penting untuk Mencapai Nol Kematian Akibat Dengue 2030
- Angka Rabies di Bali Masih Tertinggi di Indonesia Meski Vaksinasi Sudah Dilakukan
- Sebagian Besar Kasus Hepatitis Tidak Terdiagnosis, Deteksi Dini Penting Dilakukan
- WHO Tak Mendukung Vaksinasi Massal untuk Lawan Cacar Monyet