Dradjad Pilih Nonaktif, PAN Diperkirakan Kian Pragmatis
jpnn.com - JAKARTA - Keputusan mantan wakil ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN), Dradjad H Wibowo untuk nonaktif sementara waktu dari urusan politik ternyata mengundang komentar banyak pihak. Langkah Dradjad sangat disayangkan karena selama ini dikenal sebagai sosok yang punya kapabilitas dan integritas.
Menurut pengamat politik dan ekonomi, Ichsanuddin Noorsy, PAN telah kehilangan sosok ekonom yang mengerti akar masalah perekonomian secara struktural. Noorsy khawatir nonaktifnya Dradjad akan membuat PAN semakin jauh dari harapan publik. “Cara pandang ekonomi politik PAN ke depan bisa dipastikan sebagai pragmatis,” kata Noorsy, Selasa (3/3).
Mantan anggota DPR RI dari Golkar itu menegaskan, PAN bisa jadi akan semakin terjerumus ke praktik politik jangka pendek. “Dalam konteks ini, PAN akhirnya sepert parpol lainnya, yakni pragmatis kompromi yang kemasannya nasionalis,” ulas pengamat yang dikenal kritis itu.
Seperti diketahui, Dradjad memutuskan untuk sementara rihat dari aktivitas politik PAN pasca-kekalahan Hatta Rajasa dalam pemilihan ketua umum partai berlambang matahari itu di kongres yang digelar di Bali. Hatta yang didukung Dradjad, kalah dengan selisih enam suara dari pesaingnya, Zulkifli Hasan.
Namun, Dradjad menegaskan bahwa rencananya rihat dari politik memang sudah lama dipertimbangkan. Ia mengaku ingin mewujudkan sejumlah rencana di luar politik yang sudah lama dipersiapkan.(ara/jpnn)
JAKARTA - Keputusan mantan wakil ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN), Dradjad H Wibowo untuk nonaktif sementara waktu dari urusan politik ternyata
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Akun Medsos PJ Bupati Temanggung Diserang Warganet: Stop Cawe-Cawe
- 3 Pejabat di Banggai Diduga Langgar Aturan Netralitas ASN, Gakkumdu Ancam Jemput Paksa
- Aktivis Dorong Semua Pihak Mewujudkan Pilkada Maluku Utara Aman dan Nyaman
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Prabowo Seorang Kesatria, Harus Tegas Hadapi Cawe-Cawe Jokowi di Pilkada
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum