Dradjad Wibowo pun Menangis

Dradjad Wibowo pun Menangis
Dradjad Wibowo pun Menangis

Tentu saja, para pendukung pasar bebas akan mengatakan, bahwa inilah kemauan pasar. Bahwa aksi  beli para investor itu tiada lain merupakan sentimen positif terhadap saham KS. Rupa-rupanya, para pelaku pasar modal asing kurang atau tidak kebagian saat masa penawaran, sehingga memburunya lagi melalui broker. Maklum, saat penawaran jumlah peminat melimpah ruah. Tak pelak, fakta ini semakin menegaskan perekonomian kita yang kapitalistik. Kepentingan dan keuntungan invidual lebih diutamakan. Sementara kepentingan dan keuntungan masyarakat, sesuai pasal 33 UUD 1945, semakin terabaikan.

Ah, Anda akan menuding saya sebagai orang yang romantic, yang merindukan barang lama yang sudah “terendam” dalam realitas liberalisasi perekonomian, termasuk di pasar modal. Terserahlah. Tapi secara konstitusional, perekonomian kita yang berasas kekeluargaan dan mementingkan kemaslahatan orang banyak, sama sekali  belum diamandemen, bukan?

Saya hanya kecut. Setelah kisah Indosat, Semen Gresik, KS dan lainnya, BUMN mana lagi gerangan yang menyusul?

                         ***

Sesekali, enak juga berandai-andai. Begini, Bung! Bagaimana sekiranya saham Krakatau Steel (KS) yang laris manis itu, antara lain dialokasikan kepada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News