Dradjad Wibowo pun Menangis
Jumat, 12 November 2010 – 21:48 WIB
Jika kita flashback beberapa hari dalam sepekan ini, IPO KS bagaikan pertunjukan teater. The show must go on. Begitulah, kira-kira tekad Dirut Kratakatu Steel (KS) Fazwar Bujang di Jakarta, seperti dikatakannya kepada pers Senin (8/11) lalu. Menteri BUMN Mustafa Abubakar bahkan siap merespon class action dari sejumlah ekonom yang menilai IPO KS merugikan pemerintah Rp 1 triliun.
Rencana penggugat meminta Bapepam membatalkan atau menunda sampai proses pengadilan selesai, tak membuat pusing Kepala Bapepam, Fuad Rahmany. "Ini kan rumor, apa ada pelanggaran? Orang ini belum ada transaksi," kata Fuad. Pendeknya, tidak bisa melarang (IPO KS). “Kalau dilarang, nggak ada yang mau IPO disini. Nanti pada IPO di Singapura,” katanya.
Tim evaluasi privatisasi BUMN bentukan Menteri Mustafa juga tak menemukan adanya kongkalikong dalam proses penawaran IPO KS. "Tidak ada rekayasa dalam penunjukkan underwriter, pricing (penetapan harga) dan penjatahan,” kata Hikmanto, anggota Tim Evaluasi IPO KS, Hikmanto, Selasa (9/11/2010).
KS berencana melepaskan 3.155.000.000 saham ke publik dan mencatatkannya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 November 2010. Harga Rp 850 per saham pun memicu banyak orang merenggut untung cepat dari kenaikan harga saham IPO KS pada saat listing perdana di bursa.