Dradjat Wibowo soal Kebijakan Relaksasi Impor: Ini Masalah yang Dilematis
jpnn.com, JAKARTA - Ekonom senior Dradjad Wibowo menyoroti kebijakan relaksasi impor yang diambil pemerintah untuk mengatasi penumpukan kontainer di pelabuhan.
Dia menilai relaksasi impor merupakan kebijakan dilematis.
Sebab, kebijakan tersebut membuat sebagian pelaku usaha industri di dalam negeri kesulitan untuk bersaing hingga purchasing manager's index (PMI) manufaktur masuk zona kontraksi atau anjlok.
Namun di sisi lainnya, kata Dradjat, menyalahkan pemerintah dalam menerapkan kebijakan tersebut juga tidak menyelesaikan masalah.
Pasalnya, tanpa kebijakan relaksasi impor mengakibatkan keberadaan kontainer di pelabuhan makin menumpuk.
"Ini masalah yang dilematis. Tanpa relaksasi impor, kontainer akan menumpuk di gudang pelabuhan, lalu lintas barang tersendat, inflasi naik. Rakyat sebagai konsumen dirugikan," kata Drajad Wibowo dalam keterangannya yang dikutip, Senin (5/8).
Menurut Dradjat, pemerintah seharusnya bersama-sama mendesain kebijakan sehingga antara pengembangan industri dalam negeri, perdagangan luar negeri, serta kepabeanan dan cukai dapat sejalan dan optimal.
Drajat mencontohkan terkait regulasi impor, penting sejalan dengan konsumen dan produsen domestik sekaligus.
Ekonom senior Dradjat Wibowo menyoroti kebijakan relaksasi impor yang membuat pelaku usaha di dalam negeri sulit bersaing
- Jasa Raharja Boyong 12 UMKM Mitra Binaan ke JIPREMIUM 2024
- Ini Upaya Bea Cukai Mendorong Perluasan Penyebaran Produk Lokal di Pasar Mancanegara
- Bertemu Senator Yuen Pau Woo, Menko Airlangga Dorong Investasi Energi Bersih
- Bertemu Pelaku Usaha Kanada, Menko Airlangga Berkomitmen Dorong Kolaborasi Ekonomi Indonesia-Kanada
- Dukung Pelaku Usaha di Jatim Berorientasi Ekspor, Bea Cukai Gencarkan Asistensi
- Kanwil Bea Cukai Kalbagbar Berikan Izin Fasilitas PLB untuk PT Surya Inti Primakarya