Dradjat Wibowo soal Kebijakan Relaksasi Impor: Ini Masalah yang Dilematis
"Kami tidak kaget dan logis saja melihat hasil survei ini, karena ini semua sudah terprediksi ketika kebijakan relaksasi impor dikeluarkan," kata Menperin Agus Gumiwang.
Sementara itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah sedang mempersiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi anjloknya PMI manufaktur.
Dia menyebit Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk menyokong kinerja dunia usaha.
“Kami rumuskan kebijakan supaya pelemahannya tidak lama dan bisa kembali. Kami harapkan environment global membaik. Ini yang akan kita terus usahakan sehingga PDB (produk domestik bruto) kita pada kuartal dua sampai akhir tahun tetap terjaga momentumnya,” kata Menkeu Sri Mulyani.
Dia menyampaikan itu dalam konferensi pers hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) III 2024 di kantor Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Jakarta, Jumat (2/8).
Menkeu Sri menyampaikan pemerintah akan melakukan langkah korektif apabila penurunan PMI manufaktur karena persaingan perdagangan tidak sehat atau unfair trade practice.
Pemerintah menggunakan instrumen fiskal untuk mendorong sektor manufaktur terutama yang menjadi salah satu sektor penting untuk meningkatkan daya tahan eksternal.
Menkeu Sri Mulyani mengungkapkan pemerintah selama ini memberikan insentif fiskal untuk sektor-sektor yang memberikan daya dorong besar ke perekonomian, termasuk industri manufaktur.
Ekonom senior Dradjat Wibowo menyoroti kebijakan relaksasi impor yang membuat pelaku usaha di dalam negeri sulit bersaing
- Kinerja Ekonomi Nasional Tangguh, Inflasi Terkendali & PMI Manufaktur Ekspansif Lagi
- Sepanjang 2024, Surveyor Indonesia Verifikasi 43 Komoditas Barang Impor
- Volume Peti Kemas di JICT 2024 Tembus 2,2 Juta TEUs
- Nilai Transaksi di Program EPIC Sale Mencapai Rp 14,9 Triliun
- Bea Cukai Tingkatkan Asistensi Fasilitas Kawasan Berikat ke Perusahaan di Daerah Ini
- Transaksi Program BINA Diskon 2024 Tembus Rp 25,4 Triliun, Ini Harapan Menko Airlangga