Drama Chen Wei

Oleh Dahlan Iskan

Drama Chen Wei
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Mereka pun sangat berprestasi di situ. Banyak yang sampai menduduki posisi level atas.

Suatu malam mereka pesta daging bakar di halaman belakang rumah Yu Xuefeng. Di situlah mereka terlibat dalam pembicaraan serius: mengapa pabrik obat di negara mereka ketinggalan. Khususnya ketinggalan dari dunia Barat. Baik dalam hal mutu maupun keamanannya.

Pesta malam itu diakhiri dengan kebulatan tekad: pulang!

Mereka ingin mewujudkan idealisme di bidang farmasi bagi kemajuan Tiongkok. Mereka pun berhenti dari Sanofi.

Ada 4 orang yang segera memilih pulang. Mereka inilah yang mendirikan perusahaan farmasi di kota Tianjin, sebelah timur Beijing. Kata 'Kanada' mereka abadikan dalam nama depan perusahaan itu: CanSino.

Pemerintah Kanada memberikan dukungan pada perusahaan itu. Bahkan membolehkan menjalin kerja sama dengan lembaga riset milik pemerintah Kanada.

Ketika ada wabah Ebola, CanSino aktif mengembangkan vaksin itu. Saat itulah mereka bertemu Jenderal Chen Wei, ahli mikrobiologi yang juga kepala pusat riset farmasi militer Tiongkok. Mereka pun bekerja sama.

Sebelum itu pun mereka sudah lama mengenal nama Chen Wei. Nama jenderal wanita ini amat harum. Juga heroik. Terutama saat terjangkit wabah SARS di Tiongkok.

Indonesia telah memilih berpartner dengan Sinovac. Kalau uji coba tahap 3 nanti berhasil, Indonesia akan diizinkan memproduksi sendiri vaksin itu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News