Drama di Temanggung, Jateng, di Mata Keluarga Noordin di Malaysia (2-Habis)

Sepotong Doa dari Pesantren Luqmanul Hakim

Drama di Temanggung, Jateng, di Mata Keluarga Noordin di Malaysia (2-Habis)
Drama di Temanggung, Jateng, di Mata Keluarga Noordin di Malaysia (2-Habis)
Menurut Izzul, salah seorang warga, setelah ditinggal Noordin, Rahmah kerap membantu ayahnya, Rusdi Hamid, berjualan di Pasar Ulu Tiram.

Untuk keperluan sehari-hari, Siti Rahmah lebih banyak mengandalkan bantuan kerabat dan tetangga sesama mantan pengajar di Luqmanul Hakim. "Kalau macam terigu, beras, gula, kami selalu bantu karena ini sudah bagai saudara tinggal di sini," terang pria berjenggot itu.

Lalu bagaimana dengan pendidikan anak-anak Noordin" Pria itu hanya tersenyum sambil menggeleng.

Meski tak terawat, sisa-sisa kejayaan lembaga pendidikan Islam itu masih tampak di kompleks pesantren tersebut. Di salah satu bilik kamar masih tertempel maklumat tentang ajaran Islam, yakni berbuat baik kepada sesama.

Namun, ada juga selebaran dalam bahasa Inggris maupun Melayu yang berisikan penindasan dan kekejian bangsa Yahudi dan Amerika Serikat terhadap muslim di Palestina. Tentu saja selebaran itu sudah koyak dan usang. Ada juga selebaran Al Aqsa yang menceritakan perjuangan mempertahankan Masjidilaqsa dari invasi Yahudi.

Simpang siur seputar kabar kematian Noordin M. Top disikapi dengan pasrah oleh keluarga Pesantren Luqmanul Hakim, Johor, Malaysia. Di pesantren itulah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News