Drama Dua Negara di Balik Pembakaran Al-Qur'an
Tapi, sebelum protes selesai, pemerintah Irak mengusir duta besar Swedia dan menarik 'chargé d'affaires' dari Stockholm, serta mengancam akan memutuskan hubungan diplomatik jika Al-Quran dibakar.
Setelah protes, muncul laporan jika izin operasi perusahaan telekomunikasi Swedia, Ericsson, di Irak telah ditangguhkan, dan pemerintah Irak akan memutuskan hubungan dengan semua perusahaan Swedia.
Namun pada hari Jumat, seorang penasihat Perdana Menteri Irak Mohammed Shia' Al Sudani membantah laporan tersebut, dengan mengatakan "semua perjanjian kontraktual yang dibuat oleh pemerintah Irak akan dihormati".
Al Sudani juga bertemu dengan pejabat keamanan setelah serangan di kedutaan Swedia dan mengatakan insiden tersebut akan diselidiki.
Pemerintah Irak berusaha meyakinkan kembali keamanan misi diplomatik, dengan mengatakan tidak akan membiarkan serangan semacam itu terjadi lagi.
Menteri Luar Negeri Swedia, Tobias Billström, menyebut penyerbuan kedutaan "sama sekali tidak dapat diterima". Dia menambahkan pemerintah Swedia menolak keras penodaan Alquran atau kitab suci lainnya.
Bagaimana Denmark terlibat?
Pada hari Jumat, seorang pria Denmark membakar sebuah buku yang diklaim sebagai Al-Quran di alun-alun di seberang kedutaan Irak di Kopenhagen.
Acara tersebut disiarkan langsung di Facebook oleh grup yang menamakan dirinya Patriot Denmark.
Sudah sepekan hubungan Irak dan Swedia memanas, diwarnai dengan unjuk rasa yang menyerang kantor kedutaan
- Akademi Persib Cimahi & 8 Pemain Terbaik Terbang ke Gothia Cup 2025 di Swedia
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan