Dreadout, Game Horor 3D Rancangan Para Animator Bandung
Ambil Lokasi di Lawang Sewu, Siap Diedarkan di Dunia
Selasa, 01 Januari 2013 – 10:45 WIB

Contoh gameplay Dreadout yang rencananya rilis paling lambat Maret 2013. Foto; Dok Digital Happiness for Jawa Pos
"Proyek Dreadout sempat hampir macet. Sebab, uang kami menipis," tutur suami Yoane Fitria itu.
Dilema lainnya, mereka harus mengerjakan proyek utama sebagai konsultan kreatif dan rumah animasi 3D. Di satu sisi, mereka bisa tersenyum karena diguyur keuntungan dari proyek itu, sehingga hasilnya bisa membiayai Dreadout. Di sisi lain, waktu mereka tersita untuk menggarap proyek utama tersebut.
Meski belum ada investor yang masuk, tim Digital Happiness tetap optimistis bisa menyelesaikan Dreadout sesuai target. Padahal, uang yang dikeluarkan untuk proyek itu sudah ratusan juta.
"Secara komunitas gamers Indonesia maupun luar negeri banyak yang mendukung Dreadout. Tapi, itu tidak cukup untuk meyakinkan investor. Apalagi, game yang kami bikin bukan bertipe kasual untuk platform iPad atau Android. Kami sengaja menghindari yang mainstream," tambah lulusan Desain Produk ITB 2001 itu.
Developer lokal untuk industri game di berbagai platform terus menggeliat. Termasuk Digital Happiness, studio game di Bandung yang membidani lahirnya
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu