Dreadout, Game Horor 3D Rancangan Para Animator Bandung

Ambil Lokasi di Lawang Sewu, Siap Diedarkan di Dunia

Dreadout, Game Horor 3D Rancangan Para Animator Bandung
Contoh gameplay Dreadout yang rencananya rilis paling lambat Maret 2013. Foto; Dok Digital Happiness for Jawa Pos
 

Keteguhan hati Imron dkk sempat goyah karena tergiur untuk menjadikan Dreadout sebagai casual game pada saat awal pengembangan."Namun, setelah dipikir-pikir, mereka mengurungkan niat tersebut. Penyebabnya, tenaga yang menggarap proyek itu terbatas. Padahal, platform Android atau iPad menuntut tenaga lebih dan harus bekerja cepat.

 

Akhirnya, mereka memantapkan diri membuat game untuk platform personal computer (PC) saja. Agar tetap bisa menjangkau banyak pemain, mereka memilih Dreadout sebagai nama produk. "Gabungan kata dread dan out yang berarti tertatih-tatih untuk keluar," jelasnya.

 

Kenapa memilih genre horor" Alumnus SMAN 1 Sooko, Mojokerto, itu dengan mantap mengungkapkan bahwa animasi 3D jenis horor lebih mudah dibuat. Dreadout adalah proyek awal Digital Happiness dengan skala cukup besar. Sebelumnya, mereka membuat game mini tribute untuk film The Raid: Serbuan Maut "Hallway Raid" yang bisa di-download gratis puluhan ribu user di seluruh dunia.

 

Tapi, game itu tidak bisa diteruskan ke versi berbayar karena terganjal hak kekayaan intelektual dengan pemilik lisensi film yang dibintangi Iko Uwais tersebut. "Dulu kami berencana membuat game dengan tema perang 10 November, tapi makan waktu dan survei yang cukup panjang. Salah sedikit saja, bisa-bisa kami diprotes karena merusak sejarah. Akhirnya, kami pilih game horor karena tidak butuh survei berat. Cukup dari urban legend yang selama ini kami dengar," jelasnya.

Developer lokal untuk industri game di berbagai platform terus menggeliat. Termasuk Digital Happiness, studio game di Bandung yang membidani lahirnya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News