Driver Ojol Positif Covid-19 Dimakamkan Keluarga tanpa Protokol Kesehatan
Meski begitu, Joni menyayangkan keluarga yang bersikeras menyatakan pasien negatif covid-19 dari rapid test. Padahal menurut Joni, hasil rapid test negatif bisa saja pasien menderita covid-19.
"Justru yang rapid negatif itu yang harus kita waspadai karena dia belum terbentuk antibodi. Hasil swabnya, tapi diketahui setelah beliau wafat, positif. Jadi sebelum kecelakaan kelihatannya sehat karena dia ini mungkin OTG," katanya.
Setelah dipastikan wafat, keluarga dan kawan-kawan seprofesinya menggeruduk untuk menangani secara pribadi. Padahal pihak rumah sakit sudah meminta, untuk dilakukan sesuai protap covid-19.
"RSUD Soetomo juga sudah menjelaskan, bahwa ini covid tapi PCR-nya belum keluar. Kemudian pemulasaraannya tentu mengikuti kaidah pasien yang menderita covid. Terus ada yang geruduk gak boleh paAI protap, katanya 'lha wong rapid testnya negatif'," pungkasnya. (ngopibareng/jpnn)
Petugas kesehatan RSUD Soetomo sudah memastikan driver ojol memiliki gejala positif covid-19 tetapi tak dihiraukan keluarga.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Penganiayaan Driver Ojol dan Penumpang di Bandung, Nih Tampang Pelakunya
- Polisi Buru Pelaku Penganiayaan Sopir dan Penumpang Ojol di Cibiru Hilir
- Kronologi Pemicu Perselisihan Ojol vs Opang di Cibiru Hilir Bandung
- Sukarelawan Harap Program Traktiran RIDO Bisa Membantu Pengemudi Ojek Online
- Relawan Mas Gibran Berbagi Sembako & Sediakan Layanan Cukur Gratis untuk Driver Ojol
- Relawan Mas Gibran Berbagi Makanan Bergizi hingga Sembako untuk Driver Ojol