Driver Ojol Positif Covid-19 Dimakamkan Keluarga tanpa Protokol Kesehatan

Meski begitu, Joni menyayangkan keluarga yang bersikeras menyatakan pasien negatif covid-19 dari rapid test. Padahal menurut Joni, hasil rapid test negatif bisa saja pasien menderita covid-19.
"Justru yang rapid negatif itu yang harus kita waspadai karena dia belum terbentuk antibodi. Hasil swabnya, tapi diketahui setelah beliau wafat, positif. Jadi sebelum kecelakaan kelihatannya sehat karena dia ini mungkin OTG," katanya.
Setelah dipastikan wafat, keluarga dan kawan-kawan seprofesinya menggeruduk untuk menangani secara pribadi. Padahal pihak rumah sakit sudah meminta, untuk dilakukan sesuai protap covid-19.
"RSUD Soetomo juga sudah menjelaskan, bahwa ini covid tapi PCR-nya belum keluar. Kemudian pemulasaraannya tentu mengikuti kaidah pasien yang menderita covid. Terus ada yang geruduk gak boleh paAI protap, katanya 'lha wong rapid testnya negatif'," pungkasnya. (ngopibareng/jpnn)
Petugas kesehatan RSUD Soetomo sudah memastikan driver ojol memiliki gejala positif covid-19 tetapi tak dihiraukan keluarga.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Adian Napitulu Perjuangkan Potongan Aplikator ke Ojol Turun Jadi 10 Persen
- Kurir Pengirim Paket Kepala Babi ke Kantor Tempo Diperiksa Polisi, Begini Hasilnya
- Grab Indonesia Klarifikasi soal Pemberian BHR Rp 50 Ribu ke Mitra Pengemudi
- Kemnaker Evaluasi Aplikator Transportasi Daring Soal Laporan Pemberian BHR Rp 50 Ribu
- SGM Eksplor & Alfamart Hadirkan Hadiah Lebaran, Sasarannya Anak Driver Ojol
- Motor Driver Ojol Dicuri di Kawasan Asrama Polri di Bandung