Drone Sulit Digunakan di Indonesia
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Universitas Brawijaya Malang, Anang Sudjoko mengatakan wacana penggunaan drone atau pesawat tanpa awak untuk mengawasi perairan Indonesia yang diwacanakan tak semudah yang dibayangkan oleh calon presiden Joko Widodo.
Anang mengatakan penggunaan drone akan menyedot APBN karena sangat mahal dari sisi operasional. Alasannya karena harus menyewa satelit negara lain.
Menurut Anang, dengan menyewat satelit justru akan membahayakan pertahanan negara. Seba, data perairan dan lainnya akan didapatkan juga oleh negara pemilik satelit.
“Jika konsep Jokowi ini benar-benar diterapkan. Maka bukan lagi asset negara yang terjual, tapi yang terjadi akan lebih parah yaitu negara ini akan terjual,” kata Anang yang lulusan University of South Wales Australia kepada wartawan, Selasa (24/6).
Anang juga mengatakan bahwa untuk menggunakan drone dengan kondisi geografis di Indonesia juga sangat sulit. Ia mencontohkan di wilayah geografis sulit seperti Papua, beberapa daerah kepulauan Indonesia yang sulit dijangkau.
“Satu hal mikro yang mungkin baik, tak bisa serta merta bisa digeneralisasi ke seluruh wilayah Indonesia,” kata Anang. (jpnn)
JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Universitas Brawijaya Malang, Anang Sudjoko mengatakan wacana penggunaan drone atau pesawat tanpa awak untuk
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sukses Jalani Program Diet Khusus, 60 Polisi Trenggalek Diganjar Penghargaan
- MK Resmi Wajibkan Pendidikan Agama di Sekolah, Mendikdasmen Semringah
- Ahli Mempertanyakan Validitas Data Kerugian Negara Rp 271 Triliun di Kasus Timah
- Program Makan Bergizi Gratis di Kendari Masih Pakai Anggaran Pribadi Prabowo
- Menu Makan Bergizi Gratis, Istana: Susu Tak Wajib Tiap Hari
- Korban Dugaan Investasi Bodong Join Noop Geruduk Polda Metro Jaya, Ini Tuntutan Mereka