Druze
Oleh Dahlan Iskan
Itu adat kerajaan Arab di masa lalu. Rakyat jelata pun bisa langsung mengadu ke raja.
Langsung. Pada hari-hari yang ditentukan. Tanpa seleksi atau mobilisasi.
Tentu saya juga banyak ambil foto. Termasuk foto pohon zaitun tua. Yang baru setahun dipindah ke situ.
Begitu besar pohon zaitun ini. Begitu tua tongkrongannya. Bandingkan dengan pohon zaitun pada umumnya. Yang hanya seperti pohon lamtoro. Bahkan lebih kecil dan pendek lagi.
Saya juga tertarik pada bangunan baru. Yang menempel serasi di istana itu. Dengan arsitektur postmonya.
Lamat-lamat terbaca tulisan Arab ‘Allah’ di atas sana. Lalu terbaca tulisan ‘Nas’ jauh di bawah sana. Menandakan Tuhan dan Manusia.
Ternyata itu masjid.
Saya kaget. Druze punya masjid. Setengah tidak percaya. Saya masuk ke dalamnya. Masjid beneran.