Dua Aktivis Muda Bela Kapolri Tito Karnavian
jpnn.com, JAKARTA - Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Islam Indonesia (PP GPII) Karman BM mengatakan, isu Indoleaks yang menyeret nama Kapolri Tito Karnavian menghambat kinerja institusi penegak hukum.
"Apalagi, kasus yang marak dibicarakan ini adalah kasus lama yang sudah mendapat kepastian hukum tetap (inkrah)" ujar Karman, Rabu (10/10).
Selain itu, tambah Karman, Direktur CV Sumber Laut Perkasa Basuki Hariman juga sudah mengaku tidak pernah memberikan dana kepada Tito.
"Polri sebagai institusi penegak hukum hendaknya tidak perlu terpengaruh dengan isu-isu itu. Sebab, banyak tugas penting yang lebih membutuhkan konsentrasi menjelang Pemilu 2019," sebut tokoh muda asal Lombok, NTB, itu.
Mantan Ketua Presidium Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Chrisman Damanik juga meminta Tito dan seluruh jajaran Polri tetap fokus menjalankan tugas.
"Isu-isu murahan ini sengaja diembuskan untuk mendelegitimasi pemerintah, termasuk yang dituduhkan Amien Rais kepada Pak Tito itu hanya isu orang panik karena terlibat masalah", sebut Chrisman.
Menurutnya, ada upaya mem-framing Tito sebagai penerima aliran dana suap dari Basuki.
"Muatan politis sangat kencang di isu ini. Targetnya mengganggu profesionalisme Kapolri menjelang Pemilu 2019," tambah Chrisman.
Karman BM mengatakan, isu Indoleaks yang menyeret nama Kapolri Tito Karnavian menghambat kinerja institusi penegak hukum.
- Melantik Pengurus TP PKK Pusat 2024-2029, Mendagri Imbau Wujudkan Program Astacita
- Ketum TP PKK Mengingatkan Pentingnya Optimalisasi & Efisiensi Penggunaan Anggaran
- Mendagri Tito Karnavian: TP PKK Membutuhkan Sosok Pemimpin Kuat
- Ketum TP PKK: Inovasi & Adaptasi Teknologi Informasi Penting dalam Pelaksanaan Program PKK
- Honorer Titipan Mencuat Menjelang Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2, Bu Sri Punya Usulan
- Pemerintah Pusat Gelontorkan Rp 919 Triliun ke Daerah, Mendagri Tekankan Poin Ini