Dua Anak Polisi Alami Trauma Sering Dicubit Guru di Sekolah
jpnn.com, SURABAYA - Seorang guru SDN di Surabaya diduga melakukan penganiayaan, terhadap tiga anak didiknya.
Dua di antara tiga siswa yang menjadi korban penganiayaan guru ini sebut saja Angga dan Deni.
Akibat perbuatan LST, oknum guru SDN tersebut, kedua siswa mengalami luka memar di tangan. Tak hanya itu, kedua siswa kelas 1 dan kelas 4 tersebut trauma hingga tak mau masuk sekolah.
BACA JUGA : Kecelakaan Maut : Tabrakan Beruntun, Truk Hantam Bus Berisi Rombongan Guru
Sulistyaningtyas Utami, orang tua siswa mengungkapkan kekerasan fisik guru LST ini terungkap saat anaknya bercerita ke neneknya bila sering dicubit oleh wali kelasnya.
"Kekerasan fisik yang dialami anaknya itu hanya gara-gara salah mengerjakan tugas," ujar Sulistyaningtyas.
Tak terima dengan perlakuan guru tersebut, Sulistyaningtyas yang merupakan istri Brigadir Arif Harmoko, anggota Polrestabes Surabaya bersama dua wali murid lainnya meminta pihak sekolah memutasi guru tersebut dari SDN tersebut. (end/jpnn)
Dua siswa SDN mengalami luka memar ditangan karena sering dicubit guru di sekolah.
Redaktur & Reporter : Natalia
- KPAI Minta Oknum Guru yang Lakukan Kekerasan Terhadap Murid di Malang Diberi Sanksi
- Upaya DPRD Kota Bogor Melindungi Anak-Anak dari Kekerasan di Sekolah
- P2G Desak Kemendikbudristek Menuntaskan 3 Dosa Pendidikan
- Perguruan Attaqwa Uji Publik Tentang Kekerasan di Sekolah
- Permendikbudristek Terbaru Melindungi Siswa, Guru dan Orang Tua Perlu Tahu
- Oknum Guru di Surabaya yang Memukul Murid Mengaku Khilaf dan Meminta Maaf