Dua Anggota Abu Sayyaf Dibekuk, 22 Tentara Terluka
jpnn.com - JAKARTA – Upaya pembebasan 10 WNI anak buah kapal (ABK) Brahma 12 yang disandera kelompok Abu Sayyaf terus dilakukan.
Perkembangan terbaru, militer Filipina telah terlibat bentrok dengan ratusan anggota Abu Sayyaf kemarin pagi.
Meski ada intervensi militer, pemerintah Indonesia menyatakan keadaan WNI yang disandera masih selamat.
Bentrok terjadi antara Batalyon Infanteri 44 Filipina dengan tak kurang dari 120 orang yang dipercaya sebagai kelompok Abu Sayyaf. Sedikitnya 22 orang tentara Filipina terluka.
’’Bentrokan itu terjadi di Distrik Banguindan, Kota Tipo-tipo, Pulau Basilan. Waktu kerjadian sekitar 08.00 pagi (waktu setempat),’’ ujar juru bicara Komando Mindanao Barat Filemon Tan, sebagaimana dilansir Inquirer.com kemarin (9/4).
Pulau Basilan merupakan sasaran yang menjadi fokus otoritas Filipina. Sebelum bentrokan terjadi, aparat Filipina sudah melakukan penangkapan dua tersangka yang diduga terkait kelompok Abu Sayyaf. Kedua penangkapan itu dilakukan di Pulau Basilan.
Sedangkan pergerakan aparat di markas Abu Sayyaf lainnya, yakni di Pulau Sulu, masih belum diketahui. Pulau Sulu diyakini sebagai tempat penyanderaan WNI. Satu-satunya aktivitas yang diketahui adalah penjemputan Rolando del Torchio, sandera asal Italia, di pelabuhan Jolo, Kepulauan Sulu.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arrmantha Nasir mengaku masih belum mendapatkan laporan resmi terkait hal tersebut. Namun, dia menegaskan bahwa koordinasi dengan pemerintah Filipina untuk memastikan keselamatan 10 WNI terus dilakukan.
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Presiden Prabowo Mengungkapkan Kerinduannya
- Prabowo: Indonesia Dukung Energi Terbarukan & Pengurangan Emisi Karbon
- Prabowo Bertemu Sekjen PBB di Brasil, Ini yang Dibahas