Dua Bocah Tewas Terbawa Banjir

Dua Bocah Tewas Terbawa Banjir
Dua Bocah Tewas Terbawa Banjir

“Kenapa engkau cepat pergi anakku. Padahal baiknya anakku ini, di sekolah pun dia pintar tidak pernah melawan,” kata Nur dalam tangisannya sebelum jenazah putra keduanya itu dimakamkan.

A Basit Lubis, yang juga kerabat korban ketika ditemui mengaku, Fikram panggilan akrab korban meninggal di lokasi banjir yang sejak seminggu terakhir melanda kawasan itu.

“Sudah seminggu sungai meluap dan menimbulkan banjir. Sudah dulu ya pak mau mengantar jenazah ke pemakaman,” kata Lubis sambil berlalu dari hadapan wartawan menuju pemakaman muslim di daerah itu.

Tetangga orangtua korban bernama Amsir (34) menambahkan, selama ini almarhum dikenal sebagai anak yang baik, tidak mau melawan orangtuanya dan pandai bergaul dengan anak-anak seusianya.

Sementara Kepala Desa Sei Dua Hulu Ahmad Riduan saat ditemui, mengaku M M Zulfikram meninggal setelah tenggelam di lokasi sungai yang meluap. Selain Zulfikram, beberapa hari lalu Riki Ardiansyah siswa MTs Simpang Empat, jatuh ke sungai yang meluap dan ditemukan sudah tidak bernyawa.

“Kalau almarhum Riki, jatuh saat melihat kondisi banjir di sungai. Kejadiannya lima hari lalu,” katanya. (ilu)

 


SIMPANGEMPAT - Dua remaja bernama M Zulfikram (14), siswa Yapim Simpang Kawat, Asahan, Sumut, dan Riki Ardiansyah (14), siswa Madrasyah Tsanawiyah,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News