Dua Buku
Oleh Dahlan Iskan
Mary memang mendalami kasus-kasus kejiwaan. Dia pernah 6 tahun mempelajari pasien-pasien dengan kelainan schizophrenia. Pasien itu berobat di rumah sakit Hillside Hospital di Long Island, New York.
Apakah schizophrenia?
Saya kutipkan saja definisi schizophrenia dari kamus. Agar Anda bisa mengidentifikasi apakah gejala jiwa seperti itu cocok dengan Donald Trump. Atau tidak.
Tari tariklah dulu napas. Kalimatnya sangat panjang: ”Schizophrenia adalah gangguan mental jangka panjang dari jenis yang melibatkan gangguan dalam hubungan antara pikiran, emosi, dan perilaku, yang mengarah ke persepsi yang salah, tindakan dan perasaan yang tidak pantas, menarik diri dari kenyataan dan hubungan pribadi ke dalam fantasi dan khayalan, dan rasa fragmentasi mental”.
Maafkan, begitulah kamus menulis. Panjang kalimatnya seperti kereta api pengangkut tebu. Saya sangat benci membacanya --meski sangat memerlukan isinya. Kalimat itu terdiri dari 45 kata. Jangan-jangan lebih. Tolong hitungkan yang benar.
Atau baiknya biar Bung Yusuf Ridlo saja yang hitung. Kita kan lagi membahas soal penyakit jiwa --eh, soal bukunya Mary L. Trump.
Tentu saya harus menjelaskan dulu siapa Mary. Saya mulai dari kakeknyi.
Nama sang kakek: Fred Trump Sr. Ia pengusaha besar bidang real estate di New York.