Dua Bulan Diuji Pakai, Biodiesel B100 Kementan Terbukti Lebih Hemat
jpnn.com, JAKARTA - Impian Indonesia ciptakan biodiesel B100 dari CPO (Crude Palm Oil atau kelapa sawit) berhasil terwujud. Kementerian Pertanian (Kementan) berhasil mengembangkan bahan bakar Biodiesel B-100 atau 100 persen Biosolar. Bahan bakar yang berasal dari 100 persen CPO dengan rendemennya 87 persen ini telah diluncurkan pada 15 April 2019 yang lalu.
Setelah dua bulan diluncurkan dan dilakukan uji coba pemakaian terhadap mobil dinas Kementerian Pertanian secara rutin, ternyata para pengendara menyatakan bahwa dengan penggunaan B100 ini mereka merasakan lebih hemat bahan bakar.
Pak Unggul, salah seorang pengendara mobil dinas jenis Hiace mengungkapkan bahwa selama dua bulan menggunakan B100, ia tidak mengalami perbedaan dengan pemakaian bahan bakar DEX yang sebelumnya ia gunakan.
“Sama saja sih tarikannya, semua sama, cuma bedanya lebih irit, dengan kondisi yang sama, kalo dulu saya pakai DEX maksmal 10 km per liter, sejak saya pakai B100 saya bisa menempuh maximal 13 km per liter” ujarnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Tito, pengendara mobil dinas yang setiap harinya menempuh jarak pulang pergi Jakarta – Serpong Gunung Sindur sejauh 96 km.
BACA JUGA: Program Kerja Jokowi jadi Buah Bibir di Pertemuan Internasional di Korsel
“Sejak saya pakai ini jatuhnya lebih hemat. Saya cukup tiga hari sekali mengisi tangki dengan maximal 25 liter tiap pengisian’ ujarnya.
Hendra selaku penanggung jawab SPBU B100 di Kementan menyatakan bahwa penggunaan B100 sudah rutin dilakukan. “Dalam sehari biasanya ada pengisian sekitar 200-300 liter untuk mobil dinas” ujarnya.
Setelah dua bulan diluncurkan dan dilakukan uji coba pemakaian terhadap mobil dinas Kementerian Pertanian secara rutin, ternyata para pengendara menyatakan bahwa dengan penggunaan B100 ini mereka merasakan lebih hemat bahan bakar.
- Kiamat bagi Biodiesel, Indonesia Bakal Mampu B100 Berkat Pengusaha Bangka
- Luar Biasa! Upaya Bea Cukai Tak Sia-sia, Tiga Komoditas di Daerah Ini Tembus Pasar Asia
- Menteri SYL Sampaikan Arah Kebijakan Pertanian Kementan Pada 2021
- Harga Kedelai tak Stabil, Mentan Syahrul Yasin Limpo Langsung Lakukan Ini
- Kementan Ungkap 10 Provinsi Produsen Jagung Terbesar Indonesia
- APROBI Sepakat PMK 191/2020 Bagi Pengembangan Industri Sawit