Dua Bulan Dokumen Grasi Antasari Nangkring di Meja Setneg, Perkembangannya?

jpnn.com - JAKARTA - Diam-diam, mantan Ketua KPK yang kini menjadi terpidana kasus pembunuhan bos PT Rajawali Putra Banjara Nasrudin Zulkarnaen, Antasari Azhar ternyata telah mengajukan permohonan grasi ke Presiden Joko Widodo. Dokumen permohonan grasi tersebut sudah diajukan sejak 20 Februari lalu ke Kementerian Sekretariat Negara.
"Sudah kami ajukan sejak lama. Tapi memang belum ada perkembangan kelanjutannya. Masih proses," ujar koordinator kuasa hukum Antasari, Boyamin Saiman pada JPNN,com Senin (11/5).
Boyamin mengaku baru berani mempublikasikan soal pengajuan grasi Antasari karena menunggu pendapat dari Mahkamah Agung (MA). Nah, pendapat MA tersebut baru dikeluarkan Jumat (8/5) lalu dan langsung dikirimkan ke Istana. Menurutnya, berdasar UU Grasi terdapat syarat harus menyertakan pendapat MA dalam pengajuan tersebut.
Meski demikian, pendapat MA tidaklah mengikat dan keputusan grasi tetap berada di tangan presiden. Pihak Antasari sangat berharap grasi itu disetujui presiden.
"Bulan ini atau bulan depan mudah-mudahan grasi sudah keluar. Diharapkan grasinya dikabulkan. Prosesnya lama karena menunggu dari MA itu," tandas Boyamin. (flo/jpnn)
JAKARTA - Diam-diam, mantan Ketua KPK yang kini menjadi terpidana kasus pembunuhan bos PT Rajawali Putra Banjara Nasrudin Zulkarnaen, Antasari Azhar
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Usut Kasus Gratifikasi di DJP, KPK Periksa Sejumlah Bos Perusahaan
- Prabowo, SBY, dan Jokowi Tekan Bersama Tombol Peluncuran Danantara
- Usut Kasus Korupsi Perkeretaapian, KPK Panggil Ibu Rumah Tangga hingga Pengusaha
- Tak Banyak Kader PDIP Ikut Retret di Magelang, Hubungan Pusat & Daerah Tetap Aman?
- Menteri Investasi Rosan Roeslani Jadi Kepala Danantara, Erick Thohir Sebagai Pengawas
- Usut Kasus Kredit PT BPR Bank Jepara Artha, KPK Periksa Sejumlah Saksi