Dua Calon Dirut yang Serba Miripnya
Senin, 06 Mei 2013 – 01:10 WIB
Ke depan masih satu lagi yang harus dibangun di Kalbar, yakni pabrik smelter grade alumina yang dikhususkan untuk menyediakan bahan baku bagi PT Inalum di Asahan, Sumatera Utara. Akhir tahun ini PT Inalum sudah akan jadi BUMN.
Dengan gambaran seperti itu, siapa pun yang akan jadi Dirut Antam menjadi lebih plong. Maka, saat keduanya pamit meninggalkan ruangan saya untuk menuju tempat RUPS, saya pun merenung sejenak: siapa yang akan ditetapkan sebagai
Dirut Antam dalam RUPS satu jam lagi? Pak Zamkhani sudah menyiapkan dokumen untuk keduanya. Siapa pun yang dipilih, dokumennya tinggal ditandatangani. Jadilah Tato Miraza terpilih sebagai Dirut. Dia tiga tahun lebih muda daripada Winardi.
Ke depan perjuangan Antam memang tidak ringan. Harga komoditas tambang yang fluktuatif sangat mendebarkan. Terutama nikel. Untung tiga tambang emasnya sangat baik.
Direksi baru Antam juga punya pekerjaan yang berat menyangkut pengamanan lahan-lahan tambang yang diserobot berbagai pihak. Termasuk oleh elite politik lokal untuk diberikan izinnya ke perusahaan-perusahaan antah-berantah. Ini memerlukan kerja lapangan yang gigih.
BARU kali ini saya mengalami kesulitan untuk memilih orang: siapa yang akan menjadi direktur utama (Dirut) PT Aneka Tambang (Persero) Tbk menggantikan
BERITA TERKAIT