Dua Eks Presiden Didakwa Korupsi Proyek Minyak Negara
Rp 6,3 Triliun Masuk ke Kantong Partai
jpnn.com, BRASIL - Selasa (5/9), dua mantan presiden Brasil, Dilma Rousseff dan Luiz Inacio Lula da Silva, didakwa korupsi, terlibat dalam pencucian uang, serta membentuk organisasi kriminal yang semuanya berkaitan dengan perusahaan minyak negara Petrobras.
Enam anggota Partai Pekerja yang didirikan Lula menerima dakwaan serupa.
’’Kejahatan itu diyakini terjadi pada pertengahan 2002 hingga 12 Mei 2016 ketika jabatan Rousseff sebagai presiden saat itu dicabut sementara karena pelengserannya.’’ Demikian pernyataan kantor jaksa agung Brasil. Rousseff akhirnya resmi lengser pada 31 Agustus 2016.
Dakwaan yang diajukan jaksa Rodrigo Janot adalah kasus korupsi pertama yang membelit Rousseff.
Untuk Da Silva, itu adalah dakwaan kelima. Empat kasus korupsi lainnya sedang diproses di pengadilan.
Janot mengajukan dokumen dakwaan setebal 230 halaman ke Mahkamah Agung (MA) Brasil. Dakwaan-dakwaan tersebut merupakan buntut penyelidikan yang dinamakan Operation Car Wash.
Dari hasil penyelidikan itu, terungkap bahwa perusahaan-perusahaan memberikan uang sogokan untuk mendapatkan kontrak dari Petrobras. Uang tersebut mengalir ke kantong puluhan politikus.
Dalam dokumen dakwaan yang diajukan Janot, da Silva dituding sebagai pelaku utama. Selain itu, diungkapkan bahwa Partai Pekerja mengantongi uang korupsi USD 475 juta (Rp 6,3 triliun) dari beberapa perusahaan.
Uang suap pengusaha dengan nilai total triliunan mengalir ke kantong politikus dan partai
- Presiden Brasil Sudah Muak dengan Kelakuan Israel, Keputusannya Tegas!
- Presiden Baru Brasil Ingin Jadi Sahabat Rusia
- Lula da Silva
- Lula Presiden 3 Periode, Brasil Kembali Dikuasai Kaum Kiri
- Bebas dari Penjara, Eks Presiden Brasil Langsung Ajak Pendukung Demo
- Nekat Nyapres dari Dalam Penjara, Ya Begini Jadinya