Dua Guru
Oleh: Dahlan Iskan
Ario sebenarnya ingin jadi dokter. Sebagai juara sekolah di SMAN Ternate dia mendaftar di FK Universitas Indonesia. Gagal. Lalu masuk teknik sipil di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
DeLiang tidak bisa tinggal di Bristol sampai lulus SD. Di kelas lima itu dia ikut pulang. Betapa sulit mencarikan sekolah lanjutan bagi DeLiang.
Maka dia dimasukkan home schooling milik Kak Seto cabang Surabaya -bukan yang di Tangerang seperti tertulis di Disway kemarin.
"Saya pilih di Kak Seto karena sekolahnya hanya enam jam seminggu," ujar Ario. Dia ingin anaknya lebih punya banyak waktu bermain dan membaca.
Ibunda Ario seorang guru SD. Di Maluku Utara. Sudah pensiun. Ibunda Ratih juga guru SD. Di Trenggalek. Juga sudah pensiun.
Dua wanita, dua guru, melahirkan dua doktor dan cucu yang istimewa.(*)
Bakat menulis yang dimiliki DeLiang diketahui saat Ario melihat buku harian anaknya. Yakni ketika DeLiang sudah sekolah di SD di Bristol, Inggris.
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Tim Redaksi, M. Fathra Nazrul Islam