Dua Hal Ini Pengaruhi Rupiah Rabu Pagi (31/3), Anjlok 78 Poin Jadi Rp 14.558 Per USD
jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi 78 poin atau 0,54 persen.
Pada pukul 9.52 WIB, rupiah melemah ke posisi Rp 14.558 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.480 per USD.
Analis Samuel Sekuritas Ahmad Mikail dalam kajiannya menyatakan, naiknya imbal hasil (yield) surat utang atau obligasi Amerika Serikat menyulitkan pergerakan rupiah.
"Rupiah kemungkinan tertekan sentimen kenaikan yield US treasury dan indeks USD. Sementara itu inflasi Maret yang diperkirakan tetap rendah sebesar 1,36 persen (yoy), akan membatasi nilai tukar rupiah," kata di Jakarta, Rabu.
Dia menjelaskan, kenaikan imbal hasil obligasi AS didorong naiknya data CB Consumer confidence AS Maret sebesar 109,7 yang lebih tinggi dibandingkan ekspektasi sebesar 96,5.
Data tersebut menunjukan semakin baiknya ekspektasi konsumen di AS atas ekonomi negara tersebut.
"Data CB Consumer confidence AS Maret juga mengindikasikan akan naiknya konsumsi masyarakat AS dan mendorong laju inflasi," ujar Ahmad.
Sementara itu, lanjut dia, imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun kemungkinan stabil di level 1,75 persen setelah naik tajam di atas 1,77 persen.
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi 78 poin atau 0,54 persen.
- Rupiah Hari Ini Makin Ambyar Terpengaruh IHK Amerika
- Sentimen Negatif Trump Bikin Rupiah Hari Ini Ambrol 62 Poin
- Efek Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Rupiah Hari Ini Cerah
- Donald Trump Menang, Indonesia Perlu Waspadai Fluktuasi Pasar
- Donald Trump jadi Presiden AS Alamat Bahaya Buat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- Terdampak Kabar Aktivitas Bisnis Amerika, Rupiah Ditutup Ambrol 63 Poin