Dua Jam Jalan Kaki atau Tinggal di Pondokan Darurat
Sabtu, 26 September 2009 – 10:00 WIB

Dua Jam Jalan Kaki atau Tinggal di Pondokan Darurat
Baca Juga:
Untuk mencapai sekolah, bukan hal yang mudah bagi siswa-siswa itu. Mereka harus menempuh perjalanan jauh. Beruntung buat mereka yang sudah memiliki kendaraan bermotor. Mereka yang berjalan kaki membutuh waktu berjam-jam untuk sampai ke sekolah. "Rumah saya dua jam jalan kaki dari sekolah," ujar Lia.
Kepala Sekolah SMPN I Sipora Arsenius mengatakan, di luar anak-anak yang tinggal di dekat sekolah, sekitar 30 persen siswa di sekolahnya adalah anak pondokan. Mereka berasal dari pulau-pulau di luar sekolah. SMPN I Sipora yang berada di Desa Siuban, Kecamatan Sipora, dikelilingi sejumlah pulau yang juga ditinggali penduduk Mentawai. "Mereka sekolah di sini, sekaligus juga tinggal di sekitar sekolah," kata Arsenius.
Disebut anak pondokan karena mereka memang tinggal di pondok sekitar sekolah. Saat awal mereka bersekolah, orang tua mendaftarkan mereka. Namun, tidak cukup di situ, orang tua juga harus mencarikan pondokan bagi anak-anaknya. "Selain mendaftar sekolah, orang tua siswa juga sibuk mencari pondokan," ujarnya.
Fasilitas pendidikan di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, masih jauh dari layak. Murid-murid yang ingin melanjutkan ke SMP harus rela berpisah
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu