Dua Jenderal Hadapi Caleg Gerindra
Kejanggalan Kasus Pencemaran Nama Baik Putra SBY
Rabu, 08 April 2009 – 17:03 WIB

Dua Jenderal Hadapi Caleg Gerindra
Mahendra menyatakan, kalau perkara ini dilanjutkan maka di masa mendatang tidak akan ada yang berani membuat laporan dugaan pelanggaran pemilu. “Karena takut esok harinya bisa dijemput dari rumahnya,” katanya.
Mahendra juga menceritakan duduk persoalan keterlibatan Naziri dalam kasus ini. Dijelaskan, Nasiri merupakan Wakil Ketua DPC Gerindra Kabupaten Ponorogo, Jatim. Bermula dari dugaan yang berkembang telah terjadi praktek politik uang oleh caleg bernama Edhi Baskoro dan membuat keresahan masyarakat, sejumlah LSM melakukan investigasi. Mereka lantas mengajak Naziri untuk investigasi bersama. Setelah menemukan dua saksi dugaan money politics, mereka melaporkan ke Panwascam setempat. “Kami menolak sangkaan yang menyebut Naziri merekayasa perkara ini,” ucap Mahendra.
Pada Selasa (7/4) di Surabaya, Wakabareskrim Irjen pol Hadiatmoko sudah memberikan keterangan mengenai cepatnya respon yang dilakukan terhadap kasus ini. Alasannya, karena ini menyangkut nama baik presiden. “Karena seorang presiden sudah menjadi berita internasional yang bisa diakses di luar negeri. Mabes Polri turun karena berita ini sudah seantero jagat raya,” katanya saat itu. (sam/JPNN)
JAKARTA – Kasus pencemaran nama baik putra Presiden SBY, Edhie Baskoro atau Ibas, terus menggelinding menjadi isu politik. Direktur Bantuan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- BAZNAS dan Ulama Palestina Perkuat Kerja Sama untuk Palestina
- InJourney Hadirkan Tarian Nusantara di TMII, Diikuti 500 Anak Dari Sabang Sampai Merauke
- Minta Eksepsi Aipda Robig Zaenudin Ditolak, JPU Tegaskan Dakwaan Sudah Sah dan Cermat
- KPK Periksa Komisaris PT Inti Alasindo Energy Terkait Kasus Korupsi PGN
- Eks Staf Ahli Pertanyakan Proses Laporan Dugaan Suap Pimpinan DPD RI ke KPK
- Prajurit TNI AL Sigap Mengevakuasi Warga Terdampak Banjir di Pesawaran Lampung