Dua Jurus BNPT Menangkal Paham Radikal
jpnn.com, BOGOR - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alius mengatakan ada dua program deradikalisasi yang sedang dijalankan untuk mencegah meluasnya paham radikal di tanah air.
Pertama, program deradikalisasi untuk yang sudah terpapar, khususnya bagi para napi teroris atau keluarganya. Kedua, rehabilitasi untuk yang belum terpapar.
“Misalnya kami merekrut anak-anak muda untuk menyebarkan pesan damai, anti radikal. Itu salah satu contoh (yang belum terpapar-red)," ujar Suhardi kepada wartawan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (29/5).
Di sisi lain, BNPT melakukan kerja sama dengan Polri untuk mengungkap jaringan teroris yang sangat luas. Harapannya jangan sampai terjadi seperti kasus bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur pekan lalu.
"Memang kami kan belum punya undang-undang yang cukup kuat, semacam proactive law enforcement, semacam menjemput persiapan-persiapan mereka," jelas mantan Kadiv Humas Polri itu.
Karenanya, dia meminta dalam pembahasan RUU Antiterorisme yang sedang berjalan di DPR, bisa dilakukan percepatan. Dengan begitu aparat memiliki dasar hukum untuk mengantisipasi.(fat/jpnn)
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alius mengatakan ada dua program deradikalisasi yang sedang
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Antisipasi Aksi Teror Malam Natal, BNPT: Kami Sudah Tahu Kantong-kantongnya
- BNPT Beri Sertifikat ke-16 Pengelola Objek Vital soal Pencegahan Terorisme
- Tinjau Program Sekolah Damai di SMAN 13 Semarang, Kepala BNPT Beri Pujian
- BNPT & PNM Kerja Sama Cegah Radikalisme lewat Pemberdayaan Ekonomi
- BNPT Dorong Kolaborasi Multipihak untuk Cegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme
- BNPT Gelar Program Sekolah Damai untuk Ciptakan Lingkungan Belajar yang Toleran dan Antikekerasan