Dua Kali Berlebaran di Tengah Penguncian, Warga Malaysia Mulai Hilang Kesabaran

Namun di luar disrupsi terhadap kehidupan sosial, penguncian yang berulang telah menjadi ancaman terhadap kesejahteraan Mohd Rezuan dan banyak warga lainnya di Malaysia.
Bulan suci Ramadhan biasanya membawa aliran bisnis bagi restoran-restoran dan bazar-bazar makanan yang menyiapkan makanan bagi jutaan Muslim yang berbuka puasa usai matahari terbenam.
Sekitar 60 persen dari populasi Malaysia yang berjumlah 32 juta adalah umat Muslim.
“Saya bekerja di industri makanan. Satu saat buka, satu saat lainnya tutup,” kata Mohd Rezuan, saat berbincang di waktu istirahatnya di sela-sela bekerja di restoran yang terletak di pinggiran kota Kuala Lumpur yang biasanya begitu ramai, namun kini menjadi sepi.
“Satu saat gaji saya mencukupi, dan satu saat lainnya tidak. Bagaimana saya dapat bertahan?” (ant/dil/jpnn)
Malaysia merupakan salah satu negara pertama di Asia Tenggara yang memberlakukan penguncian ketat untuk mengontrol pandemi COVID-19
Redaktur & Reporter : Adil
- Whoosh Layani 210 Ribu Penumpang Selama Masa Angkutan Lebaran 2025
- Tips Agar Gula Darah Aman Selama Lebaran 2025
- H+3 Pemudik Masih Padat di Terminal Kampung Rambutan
- ASDP Kembali Terapkan Diskon Tarif Layanan Ekspres Mulai 3-7 April, Ini Besarannya
- H2 Lebaran, Wisatawan Mulai Ramaikan Jalur Wisata Puncak Bogor
- Arus Mudik Jalintim di Banyuasin Lancar, AKBP Ruri Sebut Berkat Penerapan SKB Ini