Dua Kali Densus 88 Melakukan Penyergapan di Ngawi

jpnn.com - NGAWI - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri sudah dua kali melakukan penyergapan terduga teroris di Ngawi.
Ada kesamaan dari wilayah penangkapan, yakni sama-sama di Kecamatan Widodaren.
Pertama, bulan Agustus 2014 Densus 88 meringkus Guntur Pamungkas dan Kardi yang masuk jaringan Santoso. Keduanya tinggal di Desa Gendingan Kecamatan Widodaren, Ngawi.
Penangkapan kedua dilakukan tim Densus 88 pada Minggu (11/12) lalu. Khafid Fathoni (KF), warga Dusun Gebang Desa Walikukun, Kecamatan Widodaren ditangkap karena diduga ada keterkaitan dengan jaringan bom Bekasi.
Fenomena tak biasa ini menarik perhatian kalangan wakil rakyat. ‘’Ini bukan kejadian yang pertama kali, artinya embrio teroris di Ngawi masih ada setelah dari penangkapan sebelumnya,’’ ujar Ketua DPRD Ngawi Dwi Rianto Jatmiko.
Menurut Antok –sapaan akrabnya- kejadian tersebut seharusnya lebih meningkatkan kewaspadaan masyarakat.
Terutama, dengan meningkatkan kepeduliannya terhadap kondisi lingkungan sekitar. Sekaligus juga mencermati, adanya orang-orang baru yang masuk ke wilayah desanya.
Kasus KF, lanjutnya, merupakan contoh nyata. Bahwa seseorang yang warga asli pun dapat berubah ideologinya setelah sekian lama berada di luar Ngawi.
NGAWI - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri sudah dua kali melakukan penyergapan terduga teroris di Ngawi. Ada kesamaan dari wilayah
- QRIS Simbol Kedaulatan Digital Indonesia, Hanif Dhakiri: Bukan Semata Alat Pembayaran
- Paus Fransiskus Meninggal, Ketum GP Ansor: Pesan Beliau Sangat Membekas Saat Kami Bertemu di Vatikan
- Kemendagri dan Pemerintah Denmark Siap Kerja Sama untuk Memperkuat Pemadam Kebakaran
- Konsumsi Sayuran Meningkat Berkat Peran Perempuan Pegiat Urban Farming
- Bea Cukai Sidoarjo Gelar Operasi Bersama Satpol PP, Sita 19 Ribu Batang Rokok Ilegal
- Penyidik Bareskrim Kaji Substansi Laporan Ridwan Kamil terhadap Lisa Mariana