Dua Kali Menangi Lomba Mobil Hemat Energi

Dua Kali Menangi Lomba Mobil Hemat Energi
ANAK KAMPUNG: Naadaa Ghulam Zakiyyan dengan trofi yang diraih setelah memenangi lomba infografis di Amerika Serikat. Foto: Hilmi Setiawan/Jawa Pos

Sayangnya, sampai sekarang hadiah itu masih dipegang pimpinan tim Shell Eco-marathon University of Missouri. Alasannya, Naadaa berangkat sebagai anggota tim. ’’Uang itu boleh saya ambil untuk belanja yang berkaitan dengan penunjang pendidikan. Padahal, sekarang masih lengkap, laptop saya masih bagus,’’ ujarnya.

Pada lomba infografis itu, dia menegaskan bahwa manusia semestinya mulai mengeksplorasi sumber-sumber energi yang cadangannya masih melimpah. Salah satunya adalah sumber panas bumi. ’’Di Indonesia, sumber panas bumi masih sangat banyak. Itulah yang saya tekankan,’’ katanya.

Berbekal beberapa riset literatur, Naadaa menampilkan infografis sebaran sumber daya alam itu dengan komplet dan menarik. Negara-negara dengan cadangan sumber daya alam yang masih melimpah dia tandai dengan simbol-simbol tertentu.

’’Infografis saya dinilai menarik karena penyampaiannya menarik dan banyak informasi baru,’’ jelasnya.

Tahun ini Naadaa kembali masuk tim Shell Eco-marathon Americas 2014. Bahkan, prestasi timnya lebih bagus daripada tahun lalu. Mereka meraih peringkat kedua untuk kategori Urban Concept Fuel Cell. Naadaa dan teman-temannya merancang mobil urban concept ramah lingkungan dan hemat energi. Sumber energi yang dipilih untuk mengikuti lomba itu adalah hidrogen. Mobil rancangannya mampu memperbaiki jarak tempuh tahun lalu.

Pada event 2013, mobil tim Naadaa cs berhasil menempuh jarak 299 mil/galon hidrogen, sedangkan tahun ini bertambah menjadi 370 mil/galon hidrogen. ’’Saya tetap di bagian elektrikal,’’ tegasnya.

Naadaa menambahkan, selama tinggal di AS, dirinya tidak pernah mengalami masalah dalam beribadah. Dia tetap bisa menjalankan salat lima waktu ketika berada di kampus.

’’Toleransi dalam beragama di kampus saya sangat tinggi. Asal izin dengan baik-baik, kita bisa leluasa salat, meskipun belum jam istirahat,’’ paparnya. Tempat untuk salat juga layak seperti di koridor atau bahkan salah satu ruang gurunya.

LAHIR di keluarga agamais dan tinggal di daerah ’’kelas dua’’ tidak membuat Naadaa Ghulam Zakiyyan terkungkung. Pemuda yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News