Dua Kali Menangi Lomba Mobil Hemat Energi
Sabtu, 21 Juni 2014 – 08:22 WIB
Di sela-sela kuliah, Naadaa pernah melakoni aktivitas di luar kampus seperti mahasiswa-mahasiswa imigran lainnya. Antara lain, bekerja paro waktu di rumah makan. Menurut dia, gaji yang diterima cukup besar, sekitar Rp 1 juta per pekan.
Dia berniat bekerja di tempat lain yang lebih mengandalkan soft skill dirinya. Misalnya, di unit penerbitan kampus dan sejenisnya. Sebab, selain jago elektrikal, Naadaa menguasai desain grafis.
’’Daripada nganggur, waktu yang tersisa selama kuliah saya manfaatkan untuk bekerja part time. Lumayan, gajinya untuk tambahan uang saku,’’ ujarnya. (M. Hilmi Setiawan/c10/ari)
LAHIR di keluarga agamais dan tinggal di daerah ’’kelas dua’’ tidak membuat Naadaa Ghulam Zakiyyan terkungkung. Pemuda yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala