Dua Kapolda Dicopot, Kompolnas Bereaksi Seperti Ini
jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti mengatakan pencopotan Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal (Irjen) Nana Sujana dan Kapolda Jawa Barat Rudy Sufahradi menjadi pelajaran bagi aparat penegak hukum.
Pencopotan itu menandakan bahwa polisi harus tegas dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes) di tengah masyarakat.
"Ini harus menjadi pelajaran bagi yang lain agar bersikap tegas dan sesuai aturan hukum dalam melaksanakan protokol kesehatan," ujar Poengky dalam pesan singkatnya kepada awak media, Selasa (17/11).
Dia menjelaskan, peran Polri dalam mengatasi pandemi Covid-19 yakni membantu pemerintah pusat dan daerah. Seperti mengidentifikasi munculnya kerumunan massa dalam sebuah acara.
Namun, dalam beberapa hari belakangan, Poengky melihat keramaian acap kali terjadi di DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Terutama ketika Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menggelar rentetan acara.
"Kepolisian dalam melaksanakan tindakan preventif seharusnya mampu mendeteksi dan menganalisa keamanan, melakukan koordinasi-koordinasi dengan stakeholders dan decision makers, untuk preemtif misalnya melakukan patroli-patroli pencegahan kerumunan, tetapi faktanya malah terkesan ada pembiaran atau kegamangan dari kepolisian, termasuk untuk melaksanakan penegakan hukum," ungkap dia.
Dia pun menilai langkah Kapolri Jenderal Idham Azis sudah tepat mencopot Nana dan Rudy.
Jubir Kompolnas Poengky Indarti angkat bicara soal pencopotan dua Kapolda oleh Kapolri Jenderal Idham Azis.
- Kasus Polisi Tembak Polisi, Kompolnas Temukan Fakta Ini di Lokasi
- Kompolnas Sebut Polda Sumbar Harus Ungkap Fakta Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
- Polda Metro Jaya Pastikan Kasus Firli Bahuri Terus Berlanjut
- Penguatan Kompolnas Menjamin Efektivitas Pengawasan Kepolisian
- Wakil Ketua MPR Ibas Berharap Kompolnas jadi Penyeimbang Baik Buruknya Wajah Polri
- Irjen Karyoto Rotasi Jabatan, Mulai dari Kapolsek hingga Kasat di Jajaran Polda Metro