Dua Karya KLHK Diuji Menuju Top 45 Inovasi Pelayanan Publik
BACA JUGA : Suami Heran Istri Selalu Minta Turun di Depan Gang, Berujung Kematian
jpnn.com, JAKARTA -
Ketika hotspot banyak di seluruh Indonesia berarti keputusan yang akan diambil oleh Menteri atau Gubernur untuk melakukan siaga darurat karena kejadian karhutla sudah membesar bisa langsung didasarkan dari informasi SIPONGI.
Presiden, Menteri, Pemerintah daerah, hingga publik (masyarakat dan swasta) bisa langsung mengakses informasi SIPONGI ini.
"Jika dukungan informasi dari SIPONGI digunakan secara baik oleh para stakeholder di lapangan, maka hotspotnya akan menurun drastis, seperti sekarang kalau kita lihat dibandingkan dengan tahun 2015 hotspot menurun sampai 80%," imbuh Bambang.
Namun demikian sistim SIPONGI ini tidak akan berhasil dibangun tanpa dukungan dan komitmen pemerintah untuk tidak terjadi lagi karhutla.
Dorongan Presiden untuk memimpin gerakan mengendalikan karhutla didukung oleh jajaran gubernur, bupati dan TNI Polri, seluruh kementerian/lembaga, dan masyarakat yang terlibat ini membuat sistem ini terjadi.
Kemudian terkait PROPER, Karliansyah menyebut jika sistem ini diawali oleh kondisi pencemaran lingkungan yang sangat banyak terjadi di Indonesia, yang tidak mampu diselesaikan dengan proses penegakan hukum pengawasan secara konvensional command and control.
Pada 2018 lalu capaian kontribusi perbaikan lingkungan dari inovasi perusahaan peserta PROPER KLHK,
- Mendukung NDC, Menteri LHK Siti Nurbaya Beri Penghargaan PT ITCI Kartika Utama
- KLHK Raih Penghargaan Peringkat Pertama Green Eurasia 2024 Atas Komitmen Dalam Pengendalian Perubahan Iklim
- Aksi Nyata Restorasi Alam dan Edukasi Lingkungan Melalui Pembangunan Ekoriparian di UMRI dan UNILAK
- Menteri Siti Nurbaya Ajak Para Duta Besar Negara Sahabat Bersepeda di Akhir Pekan
- Menteri Siti Sebut RI - Jepang Bekerja Sama Atasi Perubahan Iklim
- Perlu Kerja Sama Banyak Pihak untuk Pembangunan Lingkungan