Dua Karya KLHK Diuji Menuju Top 45 Inovasi Pelayanan Publik

Dari 437 industri telah diidentifikasi sebanyak 8.474 kegiatan yang menjawab tujuan 17 SDGs dengan total nilai uang Rp. 38,9 Triliun.
SIPONGI merupakan hasil pemikiran terkait efektifitas pengolahan dan pengumpulan data yang dahulu dilakukan secara manual menjadi terotomatisasi dengan sumber data yaitu Terra Aqua (NASA), Terra Aqua (LAPAN), SNPP (LAPAN) dan NOAA (ASMC) serta data cuaca dari BMKG.
Data dalam SIPONGI juga lebih akurat karena mengandung informasi tentang lokasi hingga tingkat desa beserta status lahannya.
Data juga diselaraskan setiap 30 menit, sehingga data hotspot yang dihasilkan aktual (near-real-time/ mendekati waktu sesungguhnya).
Ini sangat bermanfaat bagi tim pemadam karhutla untuk mengetahui lokasi kebakaran secara cepat, sehingga tindakan pemadaman dini dapat dilakukan sebelum kebakaran tersebut menjadi lebih besar dan sulit dikendalikan.
Tetapi tentunya kebijakan kebijakannya juga harus diikuti dengan bagaimana tata kelola atau good governance dan tata pengelolaan dilapangan terjadi dan ditambah dengan pelibatan aktif peran serta masyarakat.
SIPONGI berbasis web memiliki dual interface, yaitu internal interface dan public interface.
Internal interface dapat diakses dengan menggunakan privilage berjenjang dengan tujuan untuk sistem komando cepat dari pimpinan kepada personel di lapangan.
Pada 2018 lalu capaian kontribusi perbaikan lingkungan dari inovasi perusahaan peserta PROPER KLHK,
- Mendukung NDC, Menteri LHK Siti Nurbaya Beri Penghargaan PT ITCI Kartika Utama
- KLHK Raih Penghargaan Peringkat Pertama Green Eurasia 2024 Atas Komitmen Dalam Pengendalian Perubahan Iklim
- Aksi Nyata Restorasi Alam dan Edukasi Lingkungan Melalui Pembangunan Ekoriparian di UMRI dan UNILAK
- Menteri Siti Nurbaya Ajak Para Duta Besar Negara Sahabat Bersepeda di Akhir Pekan
- Menteri Siti Sebut RI - Jepang Bekerja Sama Atasi Perubahan Iklim
- Perlu Kerja Sama Banyak Pihak untuk Pembangunan Lingkungan